Halaman

Disiplin, Percaya Diri, dan Tangguh Adalah Kunci Kesuksesan

Welcome

Living with Integrity (Memercayai,Mengatakan dan Melakukan yang Benar sesuai Panggilan Allah)

12 November 2009

Jeritan Hati buat Cantikku, Sayangku....

Sudah sekitar dua bulan ini, hati senantiasa diliputi sebuah rasa yang membingungkan sekaligus membahagiakan, yang selama ini kucari lebih 11 tahun telah kutemukan, dimana mutiara tersebut ku dapatkan kembali dan membuatku memiliki rasa bahagia. Rasa selalu ingin bertemu, ingin bersama, bermanja, menatap, menyentuh, melindungi sebuah nama yang kemudian berubah menjadi sebuah panggilan kasih sayang. Mungkin ini yang namanya RASA CINTA BERBUAH RASA RINDU, MEMBAHAGIAKAN DAN MEMBINGUNGKAN.

Tetapi demi rasa itu, uang berubah wujud menjadi pulsa-pulsa telepon dalam hitungan menit. 'HANYA' KARENA INGIN MENDENGARKAN SEBUAH SUARA, UNTUK MEMASTIKAN SEBUAH SUARA, UNTUK MEMASTKAN SEBUAH KEADAAN, DEMI MEMUASKAN SEBUAH RASA : RINDU! Saya merasa cukup rasionalis dalam menggunakan waktu. Sebagian orang bilang saya terlalu sibuk sehingga sangat sulit untuk dilacak keberadaannya. Tetapi semua berubah begitu saja ketika saya harus menghabiskan waktu lebih dari lima jam perjalanan pergi dan lima jam perjalanan pulang -- dan membatalkan banyak acara penting untuk bertemu dengannya -- 'HANYA' UNTUK MELIHAT SERAUT WAJAH, MENYENTUH JEMARI, DAN MENCIUM AROMA KHAS TUBUH SEORANG MANUSIA.

Saya merasa sudah cukup logis untuk menentukan apa dan siapa yang layak dicintai, sehingga sebagian orang menyatakan saya tidak punya perasaan. Tetapi SEMUA BERUBAH KETIKA SAYA MENGINGATNYA, BERDEKATAN DENGANNYA, DAN BERTINDAK UNTUKNYA. LOGIKA TERNYATA TAK BERFUNGSI DISINI. Logikaku mati!. Semua bentuk kehilangan logika itu (yang artinya kebingungan) berbuah hal yang juga tak bisa dilogikakan sama sekali: BAHAGIA!.

Rasa jatuh cinta sukar digambarkan mau pun diucapkan dengan kata-kata. Siapa yang jatuh cinta akan sentiasa diusik perasaan. Semua menjadi indah dan membahagiakan. Namun mengalami cinta umpama bermain api. Jika tahu mengendalikannya, selamat diri. Jika tidak, terbakar hangus dan merana diri.

waktu hati mencari untuk mengisi dendam nya waktu,
kutemui cantik hanya tuk sesaat yang tak ingin disimpan
tubuh lemah berkata "gila,! kok gua jadi kangen"
memandangmu adalah menemukan samudra tanpa gelombang
bagi perahu jiwaku yang gelisah.....
mendekapmu adalah berlabuh di dermaga
harapan bagi pelayaran hidupku yang bimbang.....
dan akhirnya
kusadari.....
kamu bukan miliku.
harus kusadari cantik bukan milikku
satu yang kutahu saat ini !, sekarang ini !
rindu yang terbersit untuk memeluk erat dan tak rela dilepas
biar hari yang menyampaikannya
ingin kupeluk erat dirimu namun
kutakut tak bisa merenggangkan pelukanku
ingin kuraih asaku tuk memilikimu sesaat
tapi waktu tak mengizinkanku
bahagiaku kan berubah jadi nestapa
tapi akukan tetap berdoa tuk dirimu.
hari yang lebih indahkan menyambutmu
disana...

ya! aku ingin pergi jauh kesebrang sana, !
mencari yang tak tentu apa yang kucari.
cantik, sayangku yang datang! tertanam? mungkinkah? tak tahu !
aku rindukan selalu buah hati yang terpisah,,, dan
saat ini aku rindu dengan cantikku, sayangku……..
apakah harus berlari jauh kalau hanya untuk mencari cantik yang tertanam
bukankah semakin kau berlari jauh kau malah akan kehilangan cahaya
orang orang yang kau sayangi.
coba
kau renungkan lagi
masih banyak cara untuk kau menyelesaikan sedikit masalahmu
semakin jauh kau berlari semakin sulit kau mencari jalan keluarnya
bersabarlah Tuhan sedang memberi cobaan
inikah jalan yang terbaik bagimu
tak akan kuasa ku menahanmu
mengapa tak kau sampaikan padaku pertemuan kita
hanya tuk sesaat.

Ijinkan aku memelukmu, membelaimu dan mendapatkan kasihmu
Serta tak ada yang bisa memisahkan kita, walau...
hanya sehelai benang,
biar puas kubersamamu
walau itu hanya sesaat saja
please.., please……

tapi detak jam yang ada
ego hati ingin memiliki waktu dunia
cemburunya adalah dendam waktu
bukan hanya tubuh yang diinginkan
aku hanya ingin bersamamu walaupun itu cuma sesaat
kita tak perlu lakukan apapun, hanya bercerita, tapi?
injinkan aku untuk memelukmu..
aku sayang kamu...

24 Oktober 2009

Ketika Cinta Terurai Menjadi Perbuatan

Kulitnya kehitaman. Wajahnya jauh dari cantik. Usianya tak bisa lagi dibilang muda. Waktu pertama kali masuk ke rumah perempuan itu, hampir saja ia percaya ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun risikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari perempuan idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan ketidakrupawanan wajah dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

Begitulah cinta, ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan...

Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata...

Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati adalah memberi tanpa henti. Hubungan bisa bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu.

Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.

Nilai Seikat Kembang

Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah yang diparkir di depan kuburan umum. Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah memberi salam, pria yang ternyata adalah sopir itu berkata, " Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil itu? Tolonglah Pak, karena para dokter mengatakan sebentar lagi beliau akan meninggal!"

Penjaga kuburan itu menganggukkan kepalanya tanda setuju dan ia segera berjalan di belakang sopir itu.

Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga kuburan itu sambil berkata, " Saya Ny . Steven. Saya yang selama ini mengirim uang setiap dua minggu sekali kepada Anda. Saya mengirim uang itu agar Anda dapat membeli seikat kembang dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda. Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya."

"O, jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Nyonya, sebelumnya saya minta maaf kepada Anda. Memang uang yang Nyonya kirimkan itu selalu saya belikan kembang, tetapi saya tidak pernah menaruh kembang itu di pusara anak Anda." jawab pria itu.

"Apa, maaf?" tanya wanita itu dengan gusar.

"Ya, Nyonya. Saya tidak menaruh kembang itu di sana karena menurut saya, orang mati tidak akan pernah melihat keindahan seikat kembang..

Karena itu setiap kembang yang saya beli, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, atau mereka yang sedang bersedih. Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga mereka dapat menikmati keindahan dan keharuman kembang-kembang itu, Nyonya," jawab pria itu.

Wanita itu terdiam, kemudian ia mengisyaratkan agar sopirnya segera pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

"Selamat pagi. Apakah Anda masih ingat saya? Saya Ny . Steven. Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat yang Anda berikan beberapa bulan yang lalu. Anda benar bahwa memperhatikan dan membahagiakan mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang sudah meninggal.

Ketika saya secara langsung mengantarkan kembang-kembang itu ke rumah sakit atau panti jompo, kembang-kembang itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi saya juga turut bahagia.

Sampai saat ini para dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan pengharapan adalah obat yang memulihkan saya!"

====================

Pesan moral :

Jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena mengasihani diri sendiri akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan. Ada prinsip yang mungkin kita tahu, tetapi sering kita lupakan, yaitu dengan menolong orang lain sesungguhnya kita menolong diri sendiri.

Belajarlah Menghargai Pengorbanan

Mengapa sebuah sapu lidi begitu murah harganya? Begitu murahnya sampai-sampai jauh lebih murah daripada seteguk air penghilang dahaga.

Padahal, apakah Anda tahu, bahan dasar lidi itu harus dipetik dari pepohonan kelapa yang ditanam di dusun-dusun jauh di pedalaman. Harus diserut, dihaluskan, diikat kuat agar mudah digunakan dan tak melukai tangan.

Ia harus diangkut oleh kendaraan, melewati pasar dan naik turun timbangan penawaran. Karena, ia dipetik oleh tangan-tangan kecil yang tak menuntut banyak upah.

Ia dijalin oleh perempuan-perempuan yang tak menghitung laba rugi. Ia juga dipikul oleh bahu-bahu para lelaki yang tak terlalu mengerti transaksi jual beli.

Sebatang sapu lidi itu begitu murah sampai di tangan kita, karena orang-orang itu tak menghitung jerih perih kerjanya. Mereka pun tak menghitung berapa banyak butir-butir keringatnya yang telah jatuh membasahi tubuhnya.

Mari kita sadari bahwa di balik kemurahan dan kemudahan yang kita terima sekarang ini, terselip pengorbanan patut kita hargai dan renungkan...

Daun Dimusim Gugur

Pada suatu pagi hari di sebuah musim gugur, tampak seorang anak bekerja menyapu halaman luar sebuah asrama. Pohon-pohon yang rindang di sekitar situ tampak berguguran daunnya. Walaupun bekerja dengan rajin dan teliti menyapu dedaunan yang rontok, tetap saja halaman dikotori dengan ranting dan daun.

"Aduh capek deh. Biarpun menyapu dengan giat setiap hari tetap saja besok kotor lagi. Bagaimana caranya ya supaya aku tidak harus bekerja terlalu keras setiap hari?" sambil masih memegang sapu, si anak sibuk memutar otak memikirkan cara yang jitu.

Kepala asrama yang melintas di situ menghampiri dan menyapa, "Selamat pagi Anakku, kenapa kamu melamun? Apa gerangan yang sedang kamu pikirkan?"
"Eh, selamat pagi Paman. Saya sedang berpikir mencari cara bagaimana supaya halaman ini tetap bersih tanpa harus menyapunya setiap hari. Dengan begitu kan saya bisa mengerjakan yang lain dan tidak harus melulu menyapu seperti sekarang ini."

Sambil tersenyum si paman menjawab, "Bagaimana kalau kamu coba menggoyangkan setiap pohon agar daunnya jatuh lebih banyak. Siapa tahu, dengan lebih banyak daun yang gugur, paling tidak besok daunnya tidak mengotori halaman dan kamu tidak perlu menyapu."
"Wah ide Paman hebat sekali!" segera dia berlari mendekat ke batang pohon dan menggoyang-goyangkan sekuat tenaga. Semua pohon diperlakukan sama, dengan harapan, setidaknya besok dia tidak perlu menyapu lagi. "Lumayan bisa istirahat satu hari tidak bekerja," katanya dalam hati dengan gembira.

Malam hari si anak pun tidur dengan nyenyak dan puas. Ketika bangun keesokan harinya, cepat-cepat dia berlari keluar kamar. Seketika harapannya berubah kecewa saat melihat halaman yang kembali dipenuhi dengan rontokan daun-daun. Saat itu pula paman sedang ada di luar dan memperhatikan ulahnya sambil berkata, "Anakku, musim gugur adalah fenomena alam. Bagaimanapun kamu hari ini bekerja keras menyapu daun-daun yang rontok, esok hari akan tetap ada daun-daun yang rontok untuk di bersihkan. Kita tidak bisa merubah kondisi alam sesuai dengan kemauan kita. Daun yang harus rontok, tidak bisa ditahan atau dipaksa rontok. Maka jangan kecewa karena harus bekerja setiap hari. Nikmati pekerjaanmu dengan hati yang senang, setuju?" kata si paman memberikan sebuah pelajaran hidup yang begitu berarti.

"Setuju paman. Terima kasih atas pelajarannya," segera dia berlari menghampiri sapunya.


============ ==

*Moral kisah*:

Jika kita bekerja dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, maka pekerjaan yang kita lakukan akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.

'Harga' yang Harus Kita Bayar

Alkisah, di pinggir sebuah kota , tinggal seorang seniman pematung yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus, indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana kerajaan hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya si seniman itu.

Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat memohon untuk menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk tinggal di rumah paman si pematung.

Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya.

Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab, menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung gurunya. Dia pun kemudian menganalisa dengan seksama, lantas memutuskan meminjam alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia berpikir, rahasia kehebatan sang guru pasti di alat-alat yang dipergunakan.

”Guru, bolehkan saya meminjam alat-alat yang biasa Guru pakai untuk mematung? Saya ingin mencoba membuat patung dengan memakai alat-alat yang selalu dipakai guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan Guru.” ”Silakan pakai, kamu tahu dimana alat-alat itu berada kan ? Ambil saja dan pakailah, ” jawab sang guru sambil tersenyum.

Selang beberapa hari, dengan wajah lesu si murid mendatangi gurunya dan berkata, ”Guru, saya sudah berusaha dan berlatih dengan tekun sesuai petunjuk Guru, memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru. Kenapa hasilnya tetap tidak sebagus patung yang Guru buat”

”Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih membuat patung selama puluhan tahun. Mengamati obyek benda, mencermati setiap gerak dan tekstur, kemudian berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan segenap hati dan seluruh pikiran. Tidak terhitung berapa kali kegagalan yang telah dibuat, tapi tidak pernah pula berhenti mematung hingga hari ini. Bukan alat-alat bantu yang engkau pinjam itu yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung handal, tetapi jiwa seni dan semangat untuk menekuninya yang harus engkau punyai. Dengan begitu, lambat laun engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang baik. ”

”Terima kasih Guru, saya berjanji akan terus berlatih, mohon Guru bersabar mengajari saya. ”

Pembaca yang berbahagia,
Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya mengandalkan talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan berlatih bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih apapun, hasil yang didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan terampil dan terlatih yang menggerakkannya.

Demikian pula dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi yang gemilang, ada harga yang harus kita bayar! Apapun bidang yang kita geluti, apapun talenta yang kita miliki, kita membutuhkan waktu, fokus dan kesungguhan hati dalam mewujudkannya hingga tercapai kesuksesan yang membanggakan!

21 Oktober 2009

Cara Mengatasi Anak Menangis

Kadang kita sering melihat di mall-mall atau tempat umum, seorang anak menangis meraung-raung hanya karena ingin dibelikan mainan atau ingin sesuatu. Kita sering juga melihat anak sering memukul orangtuanya atau pengasuhnya, menjadi penakut, pembohong, cengeng dan lain-lain. Hal tersebut terjadi antara lain karena kita sering memakai cara yang salah dalam mengatasi anak ketika menangis. Kesalahan ini sering dilakukan oleh para orangtua, pengasuh atau orang dewasa lain secara sengaja baik tidak sengaja ketika mengatasi anak yang sedang menangis. Kebanyakan diantara mereka sering mengambil cara “gampang” atau jitu untuk menenangkan si kecil untuk berhenti menangis. Padahal cara gampang dan jitu itu justru semakin merusak mental dan pola pikir sang anak, sehingga menjadikan anak itu mempunyai sifat cengeng, penakut, pembohong, kasar dan sifat-sifat buruk lainnya.Berikut ini adalah menurut saya cara atau tips dan trik yang lebih baik dalam mengatasi anak yang menangis sehingga bisa membuat anak tersebut tidak menjadi anak yang mempunyai sifat-sifat buruk diatas. Bahkan menjadi anak yang pemberani, sabar, sopan, halus tutur kata, dan lain-lain. Hanya ada dua hal penyebab yang menurut saya “it’s okey” untuk seorang anak menangis. Pertama adalah RASA SAKIT, yaitu apabila seorang anak merasakan sakit secara fisik termasuk lapar dan haus. Kedua adalah RASA SEDIH, yaitu apabila seorang anak merasakan hal atau kejadian yang membuanya sedih. Hal-hal lain penyebab tangis antara lain MARAH, INGIN SESUATU, TAKUT, KANTUK, atau ALASAN GA JELAS, harus dibiasakan untuk tidak dijadikan alasan seorang anak untuk menangis. Apabila hal ini diterapkan sejak dini atau umur balita, maka Insya Allah anak kita menjadi anak yang tidak cengeng.Sekarang bagaimana menerapkan prinsip diatas? Kata kuncinya adalah KONTROL. Ketika anak menangis, kita harus tetap tenang, jaga emosi, dan harus segera mencari tahu alasan atau penyebab kenapa sang anak menangis. Apabila ia menangis karena rasa sakit atau sedih, kita boleh menenangkan dia dengan lemah lembut, ditimang atau dibelai. Tapi apabila anak tersebut menangis karena marah, kantuk atau ingin mainan, maka kita harus menenangkan mereka dengan nada suara tegas dan berwibawa. Jaga emosi kita jangan sampai mengeluarkan suara tinggi apalagi marah yang meledak. Apabila tangis mereka tidak mereda, maka kita boleh memberikan sangsi seperti di strap, dilarang bermain, atau dibiarkan sampai lelah sendiri. Hal ini memang kadang sulit dan mengganggu, namun kita harus tabah, sabar dan tega melakukan hal tersebut demi perkembangan psikologis dan pola pikir sang anak. Intensitas nada tegas dan wibawa kitapun harus seiring atau seimbang dengan nada tangis sang anak. Misalnya apabila tangis sang anak mulai mereda, maka nada suara kitapun harus mulai melembut. Jangan sekali-kali berlebihan, karena hal tersebut akan membuat wibawa kita malah berkurang. Jangan pernah mengeluarkan kata-kata kasar atau negatif. Apabila hal ini dilakukan sejak dini, maka lebih singkat waktu yang digunakan untuk membentuk pola pikir atau sifat anak yang tidak cengeng. Ketimbang apabila kita baru menerapkan hal ini misalnya ketika sang anak sudah berumur 3 tahun lebih.Ada EMPAT PANTANGAN yang menurut saya sama sekali TIDAK BOLEH kita lakukan dalam menenangkan seorang anak ketika menangis. Namun ironisnya keempat hal inilah yang justru sering dilakukan oleh para orangtua atau para pengasuh anak. Ke Empat pantangan tersebut adalah:MEMANJAKAN, MEMBOHONGI, MENAKUT-NAKUTI dan MEMUKUL.

1. Memanjakan. Cara ini tentu ada pengecualian. Apabila tangisan sang anak disebabkan karena rasa sakit atau sedih, maka cara ini boleh dilakukan selama tidak berlebihan atau dibuat-buat. Namun apabila tangisan sang anak karena marah atau ingin sesuatu, maka jangan kita memanjakan mereka karena akan membuat mereka berfikir bahwa TANGIS ADALAH SENJATA ampuh mereka. Hal ini sangat penting. Jangan sekali-kali membuat sang anak menganggap bahwa menangis adalah cara jitu agar kemauannya dituruti. Berilah dia opsi lain, atau suggesti lain. Misalnya anak menangis karena tidak mau mandi, maka pertama-tama beri dia opsi untuk memilih kegiatan lain sebentar, setelah itu harus mandi. Apabila masih menangis, baru mulai dengan suara tegas dan berwibawa. Apabila tetap menangis, maka beri dia opsi mandi atau mendapat sanksi. Apabila tetap menangis juga maka mandikan dengan paksa dan hiraukan tangisannya. Atau berikan sanksi sampai dia mau mandi. Ingat, jangan sekali-kali menuruti kemauan dia untuk tidak mandi hanya karena dia menangis tidak mau mandi. Hal-hal yang tidak baik dilakukan:- Hindari kebiasaan menggendongnya setiap kali ia menangis.- Apabila anda ingin menuruti kemauannya, maka suruh dia berhenti menangis dulu, baru turuti kemauannya. Jangan turuti kemauannya ketika ia masih menangis.- Jangan Pernah Menyalahkan Orang lain, atau benda lain, apalagi memukul benda-benda yang membuatnya menangis. Misalnya menyalahkan dan memukul meja, ketika ia terbentur meja. Hal ini sangat buruk bagi perkembangan mental sang anak.

2. MEMBOHONGI. Cara ini sangat sering dilakukan oleh para orangtua atau pengasuh untuk menenangkan anak ketika menangis. Misalnya anak menangis karena tak mau mandi, maka ia dibohongi dengan dijanjikan akan pergi jalan-jalan. Padahal setelah selesai mandi langsung makan dan tidur. Atau misalnya anak menangis karena pingin dibeliin mainan, maka ia dibohongin dengan dijanjikan akan dibelikan nanti sebentar lagi. Padahal ketika ia berhenti menangis, janji tersebut tidak pernah dipenuhi. Banyak lagi janji-janji palsu atau kebohongan-kebohongan yang dilontarkan demi menenangkan sang anak yang menangis. Hal ini sangat buruk bagi psikologis anak. Selain sang anak akan ikut menjadi pembohong juga, wibawa orangtua yang suka berbohong akan hilang dimata sang anak. Dan rasa percaya anak akan berkurang pada orangtua. Biasakanlah sang anak menerima keadaan apa adanya.

3. MENAKUT-NAKUTI. Cara ini juga lumayan sering juga dilakukan karena lumayan jitu untuk menghentikan tangisan sang anak. Akan tetapi cara ini mempunyai dampak yang buruk bagi sang anak. Cara ini dapat membuat sang anak menjadi penakut, kehilangan percaya diri, dan pemurung karena merasa takut akan hal-hal yang seharusnya tidak ditakuti. Misalnya seorang anak menangis di mall, maka kita sering menakut-nakuti dengan mengatakan “Awas nanti ditangkep pak satpam!” atau dengan mengatakan “Awas nanti dimarahin si om tuh!” sambil menunjuk pada seorang bapak2 yang lewat. Ketika menangis di mobil kita menakut-nakuti dengan ancaman ditangkep pak polisi. Ketika menangis di rumah kita menakut-nakutinya dengan ancaman monster akan keluar dari kolong tempat tidur, atau patung macan akan hidup lalu menerkam dll. Kebiasaan menakut-nakuti ini harus dihilangkan agar sang anak tidak menjadi seorang penakut.

4. MEMUKUL. Cara ini adalah hal yang paling buruk karena bisa membuat sang anak menjadi trauma, rendah diri, kasar, violence atau bahkan menjadi seorang pembenci. Hindari melakukan pemukulan terhadap anak. Selalu kontrol emosi. Apabila sang anak sudah menangis berlebihan dan menyebalkan, dan anda sudah tidak tahu lagi bagaimana cara menenangkannya, maka biarkanlah ia menangis sampai ia berhenti sendiri karena lelah. Jangan sekali-kali memukul atau menuruti kemauannya apalagi yang menurut kita tidak baik untuknya.Tidak perlu panik, stress atau bahkan sampai emosi ketika menghadapi anak yang sedang menangis. Tetap tenang, sabar, jangan hiraukan pendapat orang lain ketika anak kita menangis ditempat umum. Yang penting adalah bagaimana kita tetap mengatasinya dengan cara yang benar.Memang tidak mudah dalam ngatasang anak yang suka menangis. Selain kata kunci yang sudah disebut diatas yaitu KONTROL, baik dalam hal emosi maupun tindakan. Ada hal lain yang juga sangat penting dilakukan para orangtua yaitu bersikap konsisten terhadap tips dan trik diatas. Apabila sang ibu bersikap seperti ini, maka sang ayah, para pengasuh, nenek, om atau tante pun harus diberitahukan untuk bersikap yang sama terhadap anak tersebut.Berlakulah adil. Anak kita, meskipun masih balita, bisa merasakan sesuatu apabila kita berbuat kesalahan dalam menentukan kebijakan. Mereka punya insting atau naluri unik dalam menilai tindakan orangtua terhadap mereka. Misalnya kita melarang anak pergi ke rumah nenek karena menurut kita takut merepotkan nenek. Padahal sebenarnya neneklah yang ingin dikunjungin cucunya, maka sang anak akan merasakan sesuatu yang salah terhadap kebijakan kita. Apabila anak kita menangis dan susah berhenti, terkadang itu terjadi karena dia merasakan sesuatu yang salah terhadap kebijakan kita dan kita tidak mau mengakui kesalahan kita. Maka dari itu kita harus mengevaluasi diri dan segera minta maaf apabila ternyata kebijakan kita memang kurang tepat. Seorang anak menangis adalah hal yang biasa. Namun apabila kita sering salah dalam mengatasinya, maka dampak psikologis, sifat dan cara berpikir sang anak akan menjadi negatif. Sehingga bagaimana cara kita mengatasi anak yang menangis menjadi hal yang sangat penting.Semoga tulisan ini dapat membantu. Mohon maaf apabila ada pendapat atau saran saya yang tidak berkenan.

13 Oktober 2009

Jangan Meremehkan Apapun

Suatu ketika saya membutuhkan karet gelang. Satu saja. Karena sampo yang akan saya bawa, penutupnya sudah dol. Harus dibungkus dengan plastik lalu diikat dengan karet gelang. Kalau tidak bisa berabe. Isinya bisa tumpah ruah mengotori seisi tas. Tapi saya tidak menemukan karet gelang, seutas pun.

Di lemari tidak ada. Di gantungan-gantungan baju tidak ada. Di kolong-kolong meja juga tidak ada. Saya kelabakan. Apa tidak usah bawa sampo, nanti saja beli di jalan? Tapi mana sempat, waktunya sudah mepet. Sudah ditunggu yang jemput lagi. Akhirnya saya coba dengan tali kasur, tidak bisa. Dipuntal-puntal pakai kantong plastik, juga tidak bisa.

Waduh, karet gelang yang biasanya saya buang-buang, sekarang malah bikin saya bingung. Benda kecil yang sekilas tidak berarti, tiba-tiba jadi sangat penting.

Saya teringat pada seorang teman waktu di Yogyakarta dulu. Dia tidak menonjol, apalagi berpengaruh. Sangat biasa-bisa saja. Dia hanya bisa mendengarkan saat orang-orang lain ramai berdiskusi. Dia hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Itu pun kadang-kadang salah. Kemampuan dia memang sangat terbatas. Tetapi dia senang membantu orang lain; entah menemani pergi, membelikan sesuatu, atau mengeposkan surat. Pokoknya apa saja asal membantu orang lain, ia akan kerjakan secara senang hati. Itulah sebabnya kalau dia tidak ada, kami semua, teman-temannya, suka kelabakan. Pernah suatu kali acara yang sudah kami persiapkan gagal, karena dia tiba-tiba harus pulang kampung untuk suatu urusan.

Di dunia ini memang tidak ada sesuatu yang sangat kecil, sehingga sama sekali tidak berarti. Benda yang sering dibuang-buang pun, seperti karet gelang, pada saatnya bisa menjadi begitu penting dan merepotkan.

Mau bukti lain? Tanyakanlah pada setiap pendaki gunung, apa yang paling merepotkan mereka saat mendaki tebing curam? Bukan teriknya matahari. Bukan beratnya perbekalan. Tetapi kerikil-kerikil kecil yang masuk ke sepatu.

Karena itu, jangan pernah meremehkan apa pun. Lebih-lebih meremehkan diri sendiri. Bangga dengan diri sendiri itu tidak salah. Yang salah kalau kita menjadi sombong, lalu meremehkan orang lain.

Jangan Seperti Si Kepiting

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.

Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat. Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun! Dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini. Tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener. Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya. Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini. Pertanda seseorang adalah si "kepiting" adalah:


1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak.

2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan

3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri. ..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, sebab dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya.

4. Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Jangan Berkata 'Tidak' Sebelum Mencoba

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?"

"Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?".

"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?"

"Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?"

"Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.

"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias. Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Renungan:

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya.

Kata Bijak:
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun. Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain.

Janganlah Berkata Kasar

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat. "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya. Ia berkata, "Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda." Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan.
Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda. Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam, anak lelaki saya berdiri diam-diam di samping saya. Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh. "Minggir," kata saya dengan marah.
Ia pergi, hati kecilnya hancur. Saya tidak menyadari betapa kasarnya
kata-kata saya kepadanya.

Ketika saya berbaring di tempat tidur, dengan halus Tuhan berbicara padaku, "Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, kesopanan kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi, sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang. Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan beberapa kuntum bunga dekat pintu."

"Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh anakmu; merah muda, kuning dan biru. Anakmu berdiri tanpa suara supaya tidak menggagalkan kejutan yang akan ia buat bagimu, dan kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu."

Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku mulai menetes.
Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat
tidurnya, "Bangun, nak, bangun," kataku. "Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?" Ia tersenyum, "Aku menemukannya jatuh dari pohon." Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu. Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna biru."

Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal karena telah kasar padamu; Ibu seharusnya tidak membentakmu seperti tadi." Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu."

Aku pun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang biru."

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok, perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.

Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam kepada pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri, suatu investasi yang tentunya kurang
bijaksana, bukan?

Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita di atas?

Biarkan Tuhan Menilaimu

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi, tetaplah berbuat baik.

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.

Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.

Mother Theresa.

10 Oktober 2009

Kebijaksanaan Cinta

Ketika seseorang berfikir tentang "cinta", seorang bijak justru menemukan 10 kunci kebijaksanaan cinta dalam kehidupannya. Ia berpesan, "Jangan pernah kamu melupakan kesepuluh kunci ini ketika kamu mulai berfikir untuk mencintai seseorang",

1. Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi ia tidak mencintai kita. Namun lebih menyakitkan bila mencintai tetapi tidak memiliki keberanian untuk menyatakannya.

2. Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang karena cinta, satu jam untuk menyukai seseorang atau satu hari untuk mencintainya. Tetapi membutuhkan waktu seumur hidup untuk memulihkan luka-luka karena cinta. Melupakan bukan selalu berarti memaafkan. Maka jangan pernah lari dari kenyataan cinta.

3. Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum kita menemukan orang yang tepat. Supaya ketika kita bertemu dengan orang yang tepat kita akan sadar betapa berharganya anugerah itu.

4. Cinta adalah ketika kamu menerima seluruh kelemahan kekasihmu, memeluknya sambil berkata "apapun yang terjadi aku tetap mencintai kelemahan mu" dan selalu ada air mata yang menyertai "Aku Cinta Padamu".

5. Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu, Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada. maka sadarlah yang terbaik adalah yang Tuhan berikan bagi kita.

6. Janganlah mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai cinta itu bertumbuh dalam hatinya,jika tidak pastikan bahwa cinta itu tetap tumbuh dalam hatimu. Cinta yang murni adalah cinta yang hanya mengenal satu kata, yaitu "Memberi"

7. Ada hal yang ingin kamu dengar dari dia, tetapi dia diam seribu bahasa, walau demikian janganlah kamu menjadi tuli ketika seseorang meneriakkan cinta dihatimu.

8. Jangan pernah berkata "Selamat tinggal" jika hatimu masih ingin
mencobanya, jangan menyerah ketika kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata "Aku tidak mencintaimu lagi" kalau kamu tidak dapat membiarkannya pergi untuk selamanya.

9. Cinta datang kepada mereka yang masih mempunyai harapan, walaupun 1001 kali mereka dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya meskipun mereka telah dikhianati, kepada mereka yang memiliki keberanian untuk membangun kepercayaan "sekali lagi" ketika kekecewaan itu ada.

10. Permulaan cinta adalah membiarkan mereka yang kita cinta menjadi diri mereka sendiri, orang berbahagia karena cinta tidak pernah memiliki seluruh apa yang mereka impikan, mereka hanya melakukan 1 hal yaitu cinta yang cukup untuk menutup kelemahan kekasih mereka .....

07 Oktober 2009

Setiap Harimu adalah Hari Istimewa

Sahabatku membuka laci tempat istrinya menyimpan pakaian dalam dan membuka bungkusan berbahan sutra "Ini, ......", dia berkata, "Bukan bungkusan yang asing lagi". Dia membuka kotak itu dan memandang pakaian dalam sutra serta kotaknya. "Istriku mendapatkan ini ketika pertama kali kami pergi ke New York, 8 atau 9 tahun yang lalu. Dia tidak pernah mengeluarkan bungkusan ini. Karena menurut dia, hanya akan digunakan untuk kesempatan yang istimewa.

Dia melangkah dekat tempat tidur dan meletakkan bungkusan hadiah didekat pakaian yang dia pakai ketika pergi ke pemakaman. Istrinya baru saja meninggal. Dia menoleh padaku dan berkata :

"JANGAN PERNAH MENYIMPAN SESUATU UNTUK KESEMPATAN ISTIMEWA, SETIAP HARI DALAM HIDUPMU ADALAH KESEMPATAN YANG ISTIMEWA !"

Aku masih berpikir bahwa kata-kata itu akhirnya mengubah hidupku. Sekarang aku lebih banyak membaca dan mengurangi bersih-bersih. Aku duduk di sofa tanpa khawatir tentang apapun. Aku meluangkan waktu lebih banyak bersama keluargaku dan mengurangi waktu bekerjaku. Aku mengerti bahwa kehidupan seharusnya menjadi sumber pengalaman supaya bisa hidup, tidak semata-mata supaya bisa survive (bertahan hidup) saja.

Aku tidak berlama-lama menyimpan sesuatu. Aku menggunakan gelas-gelas kristal setiap hari. Aku akan mengenakan pakaian baru untuk pergi ke Supermarket, jika aku menyukainya. Aku tidak menyimpan parfum specialku untuk kesempatan istimewa, aku menggunakannya kemanapun aku menginginkannya.

Kata-kata "Suatu hari dan Satu saat nanti ....." sudah lenyap dari kamusku. Jika dengan melihat, mendengar dan melakukan sesuatu ternyata bisa menjadi berharga, aku ingin melihat, mendengar atau melakukannya sekarang.

Aku ingin tahu apa yang dilakukan oleh istri temanku apabila dia tahu dia tidak akan ada di sana pagi berikutnya, ini yang tak seorangpun mampu mengatakannya. Aku berpikir, dia mungkin sedang menelepon rekan-rekannya serta sahabat terdekatnya. Barangkali juga dia menelpon teman lama untuk berdamai atas perselisihan yang pernah mereka lakukan. Aku suka berpikir bahwa dia mungkin pergi makan Martabak Spesial, makanan favoritnya. Semua ini adalah hal-hal kecil yang mungkin akan aku sesali jika tak aku lakukan, jika aku tahu waktu sudah dekat.

Aku akan menyesalinya, karena aku tidak akan lebih lama lagi melihat teman-teman yang akan aku temui, juga surat-surat yang ingin aku tulis Suatu hari nanti". Aku akan menyesal ! dan merasa sedih, karena aku tidak sempat mengatakan betapa aku mencintai orangtuaku, saudara-saudaraku dan teman2ku. Sekarang, aku mencoba untuk tidak menunda atau menyimpan apapun yang bisa membuatku tertawa dan bisa membuatku menikmati hidup. Dan, setiap pagi, aku berkata kepada diriku sendiri bahwa hari ini akan menjadi hari istimewa. Setiap hari, setiap jam, setiap menit, adalah istimewa.

=============

*Moral kisah*:

Apabila kamu mendapatkan pesan ini, itu karena seseorang peduli padamu, dan karena mungkin ada seseorang yang kamu pedulikan. Jika kamu terlalu sibuk untuk mengirimkan pesan ini kepada orang lain dan kamu berkata kepada dirimu sendiri bahwa kamu akan mengirimkannya "Suatu saat nanti", ingatlah bahwa "Suatu saat" itu sangat jauh ....... Dan mungkin tidak akan pernah datang .

05 Oktober 2009

Ikan Kecil dan Ikan Besar

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang bincang di tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, “Dimanakah air?”

Jawab ikan sepuh, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita akan mati.”

Apa arti cerita tersebut bagi kita ? Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.

Sumber : dewa klasik alexander

Kisah 2 Ekor Kodok

Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati.

Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati.

Sedang kodok yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti berusaha dan mati saja.

Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya berhasil. Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.

Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli.

Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok tersebut.

==================

Pesan Moral :

Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?
Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani hari-hari. Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan.

Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan' itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaannya, kejatuhannya dan kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh

By : NN

Adakah Orang yang Akan Mendoakan Kita?

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat diRS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu" .

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tampaterasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya,"Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah". Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,"Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00.

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. "Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. "

============

Pesan Moral :

Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain. Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Iri Tiada Henti

Ada seorang pemecah batu yang melihat seorang kaya. Iri dengan kekayaan orang itu, tiba-tiba ia berubah menjadi orang kaya. Ketika ia sedang bepergian dengan keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang pejabat. Iri dengan status pejabat itu, tiba-tiba ia berubah menjadi seorang pejabat.

Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik matahari. Iri dengan kehebatan matahari, tiba-tiba ia berubah menjadi matahari.Ketika ia sedang bersinar terang, sebuah awan hitam menyelimutinya. Iri dengan selubung awan, tiba-tiba ia berubah menjadi awan. Ketika ia sedang berarak di langit, angin menyapunya. Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia berubah menjadi angin.

Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus gunung. Iri dengan
kegagahan gunung, tiba-tiba ia berubah menjadi gunung. Ketika ia sedang bertengger, ia melihat ada orang yang memecahnya. Iri dengan orang itu, tiba-tiba ia terbangun sebagai pemecah batu. Ternyata itu semua hanya mimpi si pemecah batu.

Karena kita semua saling terkait dan saling tergantung, tidak ada yang betul-betul lebih tinggi atau lebih rendah. Kehidupan ini baik-baik saja kok... sampai Anda mulai membanding-bandingkan.

Kata Sang Guru : "Rasa berkecukupan adalah kekayaaan terbesar."
Pengejaran keuntungan, ketenaran, pujian, dan kesenangan bersifat tiada akhir karena roda kehidupan terus berputar, silih berganti dengan kerugian, ketidaktenaran, celaan, dan penderitaan. Inilah delapan kondisi duniawi yang senantiasa mengombang-ambingkan kita sepanjang hidup.

Kebahagiaan terletak pada kemampuan untuk mengembangkan pikiran dengan seimbang, tidak melekat terhadap delapan kondisi duniawi. Boleh-boleh saja kita menjadi kaya dan terkenal, namun orang bijaksana akan hidup tanpa kemelekatan terhadap delapan kondisi duniawi. Kebahagiaan sejati tidaklah terkondisi oleh apa pun.

Tak Mau Mengalah

Seorang anak lelaki disuruh ayahnya pergi ke kota untuk membeli
tepung roti. Anak lelaki itu segera berangkat berjalan kaki. Jarak
antara desa tempat tinggalnya dan kota cukup jauh juga. Di perjalanan ia harus melewati sebuah jembatan kecil.

Kini ia tiba di ujung jembatan kecil itu. Di seberang jalan ia melihat
seorang anak lelaki lain yang berjalan ke arahnya. Mereka berdua
sama-sama berjalan di jalur yang sama. Hingga tepat di tengah-tengah jembatan itu mereka saling berhadap-hadapan. Keduanya berhenti dan berpandangan. Anak lelaki itu berpikir, "Wah, kurang ajar sekali anak ini. Dia tidak mau mengalah dan memberikan jalan padaku."

Di saat yang sama, anak lelaki lain itu berpikiran hal yang sama,
"Seharusnya dia yang mengalah dan memberikan jalan padaku."

Lama keduanya saling berdiri di tengah jembatan tanpa ada satu pun yang mau mengalah dan memberikan jalan. Keduanya sama-sama berpikir bahwa "Aku harus berteguh hati dan kuat pendirian." Keduanya saling berpandangan tanpa ada satupun yang berbicara atau bergerak.

Siang pun tiba. Di rumah, ayah dari anak lelaki yang hendak pergi ke kota itu mulai cemas memikirkan mengapa anaknya belum juga kembali. Sang ayah lalu bergegas menyusul anaknya ke kota. Hingga akhirnya ia sampai di jembatan dan melihat ke dua anak lelaki itu saling berdiam dan berhadap-hadapan. Sang ayah berteriak pada anak lelakinya, "Wahai anakku, mengapa engkau berdiri di situ?"

Anak lelakinya menjawab, "Anak lelaki ini menghalangi jalanku. Ia sama sekali tidak mau mengalah. Bagaimana aku bisa berjalan jika ia menutup jalanku?"

Sang ayah mulai kesal. Ia lalu berkata pada anaknya, "Sudahlah anakku, sebaiknya kau minggir dan segera pergi ke kota untuk membeli tepung. Biar ayahmu ini yang berdiri di sini menggantikanmu dan tidak memberikan jalan pada anak lelaki yang tidak tahu diri ini!"

===========

Teguh hati memang boleh. Sesekali mengalah demi tercapainya
tujuan bukanlah hal yang tercela. Tetapi bukan berarti lalu kita harus menjadi tembok bagi tercapainya tujuan orang lain bukan?



Have a positive day!

Berat Beban Kita

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat sebuah segelas berisi air dan bertanya kepada para siswanya:"Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan membawa pulang beban. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!!

Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

============ ==
*Moral kisah*:

Bukan berat beban yang membuat kita stres, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut.

(Stephen Covey )

16 Juni 2009

Kesaksian Mukendi


Kewarganegaraan

OPTIMALISASI PELAKSANAAN DEMOKRASI DAN HAM DI INDONESIA
DALAM RANGKA TERWUJUDNYA GOOD GOVERNANCE
PADA LIMA TAHUN MENDATANG


PENDAHULUAN

1. Wacana Demokrasi dan Hak Asasi Manusia semakin marak akhir-akhir ini. Dalam pergaulan Internasional dua hal inilah yang secara tidak langsung menjadi parameter dari layak dan tidaknya sebuah negara diterima dalam pergaulan internasional. Dapat diartikan bahwa konsepsi Demokrasi dan pelaksanaan Hak Asasi Manusia adalah standar yang saat ini menjadi keniscayaan bagi setiap negara dalam menjalankan tatanan pemerintahannya. Demokrasi secara harfiah berasal dari bahasa Yunani yakni : demos dan kratos yang berarti pemerintahan rakyat. Pengertian ini secara mutlak menempatkan tatanan sistem ketatanegaraan sepenuhnya berasal dari, oleh dan untuk rakyat. Terjemahan demokratis secara epistimologis mengandung contradiction interminis artinya ada kontradiksi istilah, karena tidaklah mungkin rakyat yang diperintah pemerintah juga menjadi pemerintahnya. Secara actual empiric yang memerintah selalu berjumlah sedikit (elit) dan bukan massa rakyat.

2. Pendapat ini sesungguhnya menyatakan gagasan demokrasi secara harfiah tidak akan pernah terwujud dalam realita sosial, karena tidak dimungkinkan menempatkan rakyat sebagai pihak yang memerintah namun di sisi lain juga diperintah. Akan tetapi di balik kontradiksi tersebut, selayaknya pengertian demokrasi secara harfiah dan epistemologis ini dimaknai sebagai sebuah gagasan yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Dimana rakyatlah sebagai pemilik sah dan pemegang kedaulatan tertinggi sebuah negara. Apabila diartikan lebih luas maka seyogyanya rakyat ditempatkan sebagai subjek negara yang harus dilibatkan secara penuh (partisipasi publik aktif) dalam setiap pengambilan keputusan state. Sehingga dalam negara yang demokratis tidak satupun keputusan state yang mengabaikan dan menafikkan posisi serta partisipasi rakyat dalam kebijakannya. Di sinilah gagasan demokrasi menjadi sangat penting, dimana seharusnya gagasan tersebut diimplementasikan secara utuh dalam praktek sistem ketatanegaraan, sehingga gagasan demokrasi yang seolah-olah utopis menjadi nyata dan tidak sebatas das sollen.

3. Tranisisi menuju demokrasi tentu saja bukan sesuatu hal yang langsung jadi dan terwujud melalui pewarisan dan adopsi an sich (taken for granted), melainkan harus tetap dipelajari, dipraktikkan dan “dikawal”, agar proses demokrasi benar-benar “menapaki rel” yang sesungguhnya. Demokrasi perlu ditegakkan dan terus dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuju bangsa Indonesia yang lebih baik yang mengedepankan semangat kebersamaan, toleran dan penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia. Pilihan terhadap demokrasi sebagai suatu sistem dalam berbagai tatanan aktivitas bermasyarakat dan bernegara ini setidaknya memiliki 2 (dua) alasan, yakni pertama, hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental. Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertingginya. Untuk meningkatkan pelaksanaan demokrasi dan HAM di Indonesia maka diupayakan langkah dalam rangka mewujudkan good governance antara lain menyempurnakan segala perangkat sosial yang menjadi ruang bersama antardaerah dan kalangan, anak-anak negeri perlu mendapatkan pendidikan tentang HAM sedini mungkin. Lembaga-lembaga pendidikan harus memberi tempat bagi pendidikan HAM. Karena tiadanya pendidikan HAM secara benar telah menyebabkan pelanggaran HAM di negeri ini.

4. Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan naskah ini adalah sebagai sumbang saran pemikiran dalam rangka meningkatkan pelaksanaan demokrasi dan Ham di Indonesia untuk mewujudkan good governance. Dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan dan langkah selanjutnya.

5. Ruang Lingkup dan Tata Urut Ruang lingkup pembahasan ini terbatas pada upaya-upaya Pelaksanaan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia dalam rangka mewujudkan good governance , dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan

b. Dasar Pemikiran.

c. Kondisi Pelaksanaan Demokrasi dan HAM di Indonesia Saat Ini.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

e. Kondisi Pelaksanaan Demokrasi dan HAM di Indonesia Yang Diharapkan.

f. Upaya Yang Dilaksanakan Dalam Meningkatkan Pelaksanaan Demokrasi dan Ham di Indonesia.

g. Kesimpulan dan Saran.

h. Penutup.


DASAR PEMIKIRAN

6. Adapun dasar pemikiran dari pembahasan naskah ini adalah sebagai berikut :

a. Pancasila. Menjadikan Dasar Negara Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam pelaksanaan sistem demokrasi Indonesia (kesamaan landasan Ideologi) dan penghormatan terhadap nilai-nilai HAM.

b. UUD 1945. Sistem pelaksanaan demokrasi dan HAM kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia telah diatur dalam dasar hukum tertinggi perundang-undangan Indonesia yaitu UUD 1945 (kesamaan Landasan Konstitusional).

c. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM. Menempatkan HAM seluruh rakyat (WNI) sebagai prasyarat pelaksanaan seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tidak melupakan kewajibannya.
d. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Dalam peraturan Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 dijelaskan tentang Pengadilan HAM. Dengan adanya ketentuan ini, dapat memberikan perlindungan, kepastian, keadilan, dan perasaan aman kepada perorangan ataupun masyarakat, untuk menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia yang berat sesuai dengan ketentuan.

e. UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. Dalam perwujudan rakyat Indonesia sebagai WNI, memiliki kesempatan dan kesamaan dalam pelaksanaan sistem demokrasi dan HAM terutama dalam pelaksanaan pilkada.


KONDISI SAAT INI

7. Adapun kondisi penegakan demoraksi dan perlindungan HAM Saat Ini guna mewujudkan pemerintahan yang good governance adalah sebagai berikut :

a. Demokrasi di lapangan politik saat ini, baik dalam proses penyelenggaraan negara maupun di tingkat masyarakat sipil, dan hubungan keduanya, sedang direformasi melalui UU Politik dan Pemilu ke arah kekuasaan politik di tangan rakyat dengan memilih wakil-wakilnya yang duduk dalam legislative dan pemimpin nasional secara langsung. Ini pun masih merupakan proses pembelajaran ke arah demokrasi politik yang sesungguhnya, yakni rakyatlah yang menentukan gerak penyelenggaraan negara. Maka, demokrasi di lapangan ekonomi pun harus ditegaskan sebagai keharusan penyelenggara negara (yang telah dipilih rakyat langsung tersebut) menyusun UU yang mengarah pada kekuasaan ekonomi di tangan rakyat, yakni rakyat yang menentukan gerak produksi dan distribusi. Karena mayoritas rakyat Indonesia adalah tani, nelayan, dan buruh, yang sumber hidupnya dari agraria, maka rakyatlah yang menentukan pemilikan, dan tata kelola bumi, air dan segala isinya, serta tata pasarnya, seperti yang termaksud dalam pasal 33 UUD 1945.

b. Di dalam pelaksanaan demokrasi dan HAM di Indonesia sudah tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku sebagai mana yang diatur olah undang-undang. Lebih banyak mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan kelompok atau golongan. Hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, seperti politik dan ekonomi sehingga demokrasi dan Ham tidak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh semua rakyat Indonesia. Kedua bidang tersebut sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan-demokrasi di Indonesia, karena dengan politik dan ekonomi semuanya akan dapat mempengaruhi dan membawa dampak perubahan yang besar dan akan merusak tatanan Demokrasi yang telah ditetapkan atau diatur dalam Undang-undang yang berlaku.



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

8. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pada penegakan demokrasi dan perlindungan HAM adalah sebagai berikut :

a. Ideologi. Menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya dasar/asas sehingga dapat menanamkan persamaan pandangan, pengertian, pemahaman, persepsi, dan tujuan dalam perwujudan demokrasi dan HAM di Indonesia, khususnya dalam pelaksanaan pilkada.

b. Politik. Perwujudan Political Order yaitu akuntabilitas dalam demokrasi, rotasi kekuasaan, rekruitmen politik secara terbuka, pemilihan umum, dan menjunjung tinggi HAM dapat terealisasi dalam pilkada sehingga akan tercipta sistem pilkada yang baik, jujur, dan dapat diterima oleh seluruh unsur masyarakat.

c. Ekonomi. Dengan perekonomian nasional yang baik, kuat, dan stabil akan menciptakan masyarakat aman, makmur, dan sejahtera sehingga usaha-usaha yang tidak baik dalam pencapaian keberhasilan suatu individu/organisasi/partai politik dalam memenangkan pilkada dengan memanfaatkan kelemahan ekonomi masyarakat, khususnya pelaksanaan Money Politics.

d. Sosial-Budaya. Keadaan masyarakat Indonesia saat telah terpengaruh budaya luar akibat dari globalisasi dunia yang tanpa batas (perkembangan teknologi komputer dan informasi yang sangat maju seperti internet dan media elektronik), sehingga terjadi pula perubahan pada pola pikir, pola hidup, tingkah laku dan adab kesopanan dalam berkehidupan bermasyarakat budaya timur. Perubahan ini secara langsung atau pun tidak langsung (baik pengaruh positif/negatif) terhadap pelaksanaan sistem demokrasi dan HAM di Indonesia.


KONDISI YANG DIHARAPKAN

9. Pelaksanaan demokrasi dan HAM di Indonesia dalam rangka mewujudkan good governance yang diharapkan sesungguhnya dapat diterapkan, melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Kemajemukan masyarakat Indonesia, baik vertikal maupun horisontal, merupakan kenyataan sejarah yang terefleksi secara kuat dalam berbagai tatanan kemasyarakatan, baik dalam tatanan ekonomi, tatanan sosial, tatanan budaya maupun tatanan politik. Dalam rangka memberi saluran, ruang dan peluang politik kepada aneka aspirasi dan kepentingan ekonomi, sosial dan budaya rakyat indonesia, maka demokrasi dianggap sebagai suatu sistem yang dipandang paling mampu mengakomodasi keragaman multi-dimensi masyarakat Indonesia tersebut di atas. Sistem politik multi-partai memungkinkan demokrasi dalam masyarakat majemuk berkembang secara berkelanjutan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat secara nyata.

b. Untuk mewujudkan kedaulatan rakyat secara nyata, kita perlu mengupayakan secara terus-menerus keterwakilan politik, keterjangkauan politik, komunikasi politik maupun akuntabilitas politik antara rakyat, lembaga politik dan para pelaku politik. Akuntabilitas politik adalah prinsip dasar demokrasi yang diwujudkan melalui penciptaan mekanisme politik untuk menjamin ruang dan peluang bagi interaksi di antara rakyat, lembaga politik dan para pelaku politik. Pada dasarnya pemberdayaan semua pihak perlu kita lakukan secara melembaga melalui proses pembelajaran mengenai struktur, sistem dan mekanisme demokrasi dan melalui proses pemanfaatan peralatan dan mekanisme demokrasi menuju nilai-nilai dasar demokrasi sebagai suatu tradisi;


UPAYA-UPAYA YANG DILAKSANAKAN

10. Untuk meningkatkan pelaksanaan demokrasi dan HAM di Indonesia dalam rangka meningkatkan good governance pada lima tahun mendatang, maka perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut :

a. Dirikan sebuah sidang pemilihan, pilihlah secara demokratis dengan berdasarkan pemungutan suara yang umum, untuk membuat rencana bekerja politis untuk reformasi yang sejati. Badan tersebut akan menyatakan aspirasi-aspirasi dari para buruh, petani-petani dan rakyat yang miskin. Untuk mengadakan pemilihan umum yang demokratis, seluruh hukum-hukum yang melarang ketidak-setujuan terhadap pemerintah dan pembatasan-pembatasan kepada partai-partai politis dalam kebebasan untuk berbicara dan berserikat harus dihapuskan. Semua tahanan politis harus dibebaskan dengan segera.

b. Pelanggaran HAM tidak hanya dapat dilakukan oleh negara. Dalam pola relasi kekuasaan horisontal peluang terjadinya pelanggaran HAM lebih luas dan aktor pelakunya juga meliputi aktor-aktor non negara, baik individu maupun korporasi. Karena itulah memang sudah saatnya kewajiban dan tanggungjawab perlindungan dan pemajuan HAM juga ada pada setiap individu dan korporasi. Kewajiban dan tanggungjawab menjadi semakin penting mengingat masalah utama yang dihadapi umat manusia bukan lagi sekedar kejahatan kemanusiaan, genosida, ataupun kejahatan perang. Permasalahan yang dihadapi umat manusia saat ini lebih bersifat mengakar, yaitu kemiskinan dan keterbelakangan, yang mau tidak mau harus diakui sebagai akibat eksploitasi atau paling tidak ketidakpedulian sisi dunia lain yang mengenyam kekayaan dan kemajuan. Kewajiban dan tanggungjawab korporasi dalam bentuk Corporate Social Responsibility terutama dalam Community Development, tidak seharusnya sekedar dimaknai sebagai upaya membangun citra. Kewajiban dan tanggungjawab tersebut lahir karena komitmen kemanusiaan. Kewajiban tersebut juga lahir karena kesadaran bahwa aktivitas korporasi, secara langsung maupun tidak, telah ikut menciptakan ketimpangan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Tanpa peran serta korporasi, upaya menciptakan dunia yang lebih baik, dunia yang bebas dari kelaparan dan keterbelakangan akan sulit dilakukan mengingat kekuasaan korporasi yang sering kali melebihi kemampuan suatu negara.

c. Demi masa depan Indonesia yang makin menghormati dan membela HAM, demi terwujudnya pelaksanaan demokrasi perlu menyempurnakan segala perangkat sosial yang menjadi ruang bersama antardaerah dan kalangan. Oleh karena itu anak-anak negeri perlu mendapatkan pendidikan tentang HAM sedini mungkin. Lembaga-lembaga pendidikan harus memberi tempat bagi pendidikan HAM. Pendidikan HAM mutlak diperlukan sebab pengingkaran dan pelanggaran atas HAM terjadi justru karena masyarakat warga kita, bahkan elite politik dan (aparat) negara, mengalami human rights illiteration, "buta HAM". Tiadanya pendidikan HAM secara benar telah menyebabkan pelanggaran HAM di negeri ini. Karena itu, masa depan Indonesia mutlak menuntut hadirnya pendidikan HAM sedini mungkin, agar manusia Indonesia tidak menjadi powerless dan vulnerable terhadap pelanggaran HAM. Pendidikan HAM merupakan langkah fundamental untuk menuju masa depan Indonesia yang aman dalam melawan pelanggaran HAM. Pendidikan HAM harus menjadi agenda gerakan sosial dalam bentuknya yang paling efektif dan nyata. Terutama, pendidikan itu harus segera diberikan kepada para penegak hukum, elite politik, dan penguasa negeri ini. Sebab, mereka telah "buta HAM" sehingga dengan mudah menelantarkan proses perlindungan dan penegakan HAM bagi rakyatnya.
d. Sebuah negara yang dikatakan demokratis, dapat dilakukan dengan cara antara lain:
1) Adanya pemilu yang terbuka, tidak diskriminatif dan tidak memuat intimidasi, serta manipulasi.
2) Adanya sistem hukum yang baik dan ditegakkan.
3) Adanya mekanisme kontrol yang jelas dan terlindungi.
4) Adanya perlindungan hak-hak asasi manusia perlindungan terhadap hak asasi manusia, termasuk hak rakyat untuk ikut serta dalam pembentukan pemerintahan, dan prinsip partisipasi terbuka, tidak dengan sendirinya membuka jalan bagi suatu anarkhisme.
Guna mewujudkan pelaksanaan ham dan demokrasi yang baik, maka perlu adanya ketentuan mengenai hak-hak asasi manusia telah mendapatkan jaminan konstitusional yang sangat kuat dalam Undang-Undang Dasar Sebagaimana telah berhasil dirumuskan dalam naskah Perubahan Kedua UUD 1945, ketentuan mengenai hak-hak asasi manusia telah mendapatkan jaminan konstitusional yang sangat kuat dalam Undang-Undang Dasar. Sebagian besar materi Undang-Undang Dasar ini sebenarnya berasal dari rumusan Undang-Undang yang telah disahkan sebelumnya, yaitu UU tentang Hak Asasi Manusia. Jika dirumuskan kembali, maka materi yang sudah diadopsikan ke dalam rumusan Undang-Undang Dasar 1945 mencakup 27 materi berikut:
1. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya .
2. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah .
3. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi .
4. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu .
5. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali .
6. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya .
7. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat .
8. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia .
9. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi .
10. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain .
11. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan .
12. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan .
13. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat .
14. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun .
15. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia .
16. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya .
17. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum .
18. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja .
19. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan .
20. Negara, dalam keadaan apapun, tidak dapat mengurangi hak setiap orang untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut .
21. Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak masyarakat tradisional selaras dengan perkembangan zaman dan tingkat peradaban bangsa .
22. Negara menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral kemanusiaan yang diajarkan oleh setiap agama, dan menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan menjalankan ajaran agamanya .
23. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah .
24. Untuk memajukan, menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan .
25. Untuk menjamin pelaksanaan Pasal 4 ayat (5) tersebut di atas, dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen menurut ketentuan yang diatur dengan undang-undang .
26. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
27. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis .

Jika ke-27 ketentuan yang sudah diadopsikan ke dalam Undang-Undang Dasar diperluas dengan memasukkan elemen baru yang bersifat menyempurnakan rumusan yang ada, lalu dikelompokkan kembali sehingga mencakup ketentuan-ketentuan baru yang belum dimuat di dalamnya, maka rumusan hak asasi manusia dalam Undang-Undang Dasar dapat mencakup kelompok kelompok materi sebagai berikut:

1. Kelompok Hak-Hak Sipil yang dapat dirumuskan menjadi:
a. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.
b. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat kemanusiaan.
c. Setiap orang berhak untuk bebas dari segala bentuk perbudakan.
d. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya.
e. Setiap orang berhak untuk bebas memiliki keyakinan, pikiran dan hati nurani.
f. Setiap orang berhak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum.
g. Setiap orang berhak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan.
h. Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.
i. Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
j. Setiap orang berhak akan status kewarganegaraan.
k. Setiap orang berhak untuk bebas bertempat tinggal di wilayah negaranya, meninggalkan dan kembali ke negaranya.
l. Setiap orang berhak memperoleh suaka politik.
m. Setiap orang berhak bebas dari segala bentuk perlakuan diskriminatif dan berhak mendapatkan perlindungan hukum dari perlakuan yang bersifat diskriminatif tersebut.

2. Kelompok Hak-Hak Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya
a. Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapatnya secara damai.
b. Setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih dalam rangka lembaga perwakilan rakyat.
c. Setiap warga negara dapat diangkat untuk menduduki jabatan-jabatan publik.
d. Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang sah dan layak bagi kemanusiaan.
e. Setiap orang berhak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan mendapat perlakuan yang layak dalam hubungan kerja yang berkeadilan.
f. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi.
g. Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk hidup layak dan memungkinkan pengembangan dirinya sebagai manusia yang bermartabat.
h. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.
i. Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pendidikan dan pengajaran.
j. Setiap orang berhak mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan umat manusia.
k. Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak-hak masyarakat lokal selaras dengan perkembangan zaman dan tingkat peradaban bangsa .
l. Negara mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan nasional.
m. Negara menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral kemanusiaan yang diajarkan oleh setiap agama, dan menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan menjalankan ajaran agamanya .

3. Kelompok Hak-Hak Khusus dan Hak Atas Pembangunan
a. Setiap warga negara yang menyandang masalah sosial, termasuk kelompok masyarakat yang terasing dan yang hidup di lingkungan terpencil, berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan yang sama.
b. Hak perempuan dijamin dan dilindungi untuk mencapai kesetaraan gender dalam kehidupan nasional.
c. Hak khusus yang melekat pada diri perempuan yang dikarenakan oleh fungsi reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum.
d. Setiap anak berhak atas kasih sayang, perhatian dan perlindungan orangtua, keluarga, masyarakat dan negara bagi pertumbuhan fisik dan mental serta perkembangan pribadinya.
e. Setiap warga negara berhak untuk berperan serta dalam pengelolaan dan turut menikmati manfaat yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan alam.
f. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
g. Kebijakan, perlakuan atau tindakan khusus yang bersifat sementara dan dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan yang sah yang dimaksudkan untuk menyetarakan tingkat perkembangan kelompok tertentu yang pernah mengalami perlakuan diskriminasi dengan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat, dan perlakuan khusus sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) pasal ini, tidak termasuk dalam pengertian diskriminasi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 ayat (13).

4. Tanggungjawab Negara dan Kewajiban Asasi Manusia
a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi tuntutan keadilan sesuai dengan nilai-nilai agama, moralitas dan kesusilaan, keamanan dan ketertiban umum dalam masyarakat yang demokratis.
c. Negara bertanggungjawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak-hak asasi manusia.
d. Untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia, dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen dan tidak memihak yang pembentukan, susunan dan kedudukannya diatur dengan undang-undang.

Ketentuan-ketentuan yang memberikan jaminan konstitusional terhadap hak-hak asasi manusia itu sangat penting dan bahkan dianggap merupakan salah satu ciri pokok dianutnya prinsip negara hukum di suatu negara. Namun di samping hak-hak asasi manusia, harus pula dipahami bahwa setiap orang memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang juga bersifat asasi. Setiap orang, selama hidupnya sejak sebelum kelahiran, memiliki hak dan kewajiban yang hakiki sebagai manusia. Pembentukan negara dan pemerintahan, untuk alasan apapun, tidak boleh menghilangkan prinsip hak dan kewajiban yang disandang oleh setiap manusia. Karena itu, jaminan hak dan kewajiban itu tidak ditentukan oleh kedudukan orang sebagai warga suatu negara. Setiap orang di manapun ia berada harus dijamin hak-hak dasarnya.


KESIMPULAN DAN SARAN

11. Kesimpulan. Dari uraian naskah secara singkat dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Pilihan terhadap demokrasi sebagai suatu sistem dalam berbagai tatanan aktivitas bermasyarakat dan bernegara ini memiliki 2 (dua) alasan, yakni pertama, hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental. Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertingginya.

b. Kondisi pelaksanaan demokrasi dan HAM di Indonesia belum dapat terwujud secara optimal hal ini dikarenakan sudah tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku sebagai mana yang diatur olah undang-undang. Lebih banyak mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan kelompok atau golongan. Hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu antara lain ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya yang kesemuanya membawa dapat membawa dampak negatif dari pelaksanaan demokrasi dan HAM di Indonesia.

c. Pelaksanaan demokrasi dan HAM di Indonesia dalam rangka mewujudkan good governance yang diharapkan dapat ditempuh dengan melakukan Sistem politik multi-partai memungkinkan demokrasi dalam masyarakat majemuk berkembang secara berkelanjutan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat secara nyata. pemberdayaan semua pihak perlu kita lakukan secara melembaga melalui proses pembelajaran mengenai struktur, sistem dan mekanisme demokrasi dan melalui proses pemanfaatan peralatan dan mekanisme demokrasi menuju nilai-nilai dasar demokrasi sebagai suatu tradisi.

d. Agar pelaksanaan demokrasi dan HAM di Indonesia dapat terwujud maka diperlukan upaya-upaya yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan segala perangkat sosial yang menjadi ruang bersama antardaerah dan kalangan, anak-anak negeri perlu mendapatkan pendidikan tentang HAM sedini mungkin. Lembaga-lembaga pendidikan harus memberi tempat bagi pendidikan HAM. Karena tiadanya pendidikan HAM secara benar telah menyebabkan pelanggaran HAM di negeri ini.

12. Saran. Untuk mewujudkan demokrasi di Indonesia tidak bisa mengabaikan penegakan Hak Asasi Manusia sebagai bagian yang inheren dalam proses demokrasi, karena penegakkan hak asasi manusia merupakan salah satu indikator tercipatanya negara yang demokratis. Dengan kata lain, jika dalam suatu negara belum mengapresiasi dan menegakkan hak-hak dasar manusia dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sesungguhnya negara tersebut masih berjalan pada demokrasi yang semu dan belum mencapai demokrasi yang sebenarnya.

10 Juni 2009

AIR POWER

PERAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN AIR POWER INDONESIA
DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERTAHANAN UDARA NASIONAL
PADA MASA MENDATANG



Dalam komunitas pertahanan Indonesia, salah saru perdebatan substansial yang masih terus mengemuka adalah mengenai peran pemberdayaan wilayah pertahanan. Hal ini terutama dikarenakan masih tingginya kekhawatiran terhadap keterlibatan TNI dalam politik praktis melalui jaringan struktur teritorial TNI Mengemukanya perdebatan mengenai hal ini juga dikarenakan beberapa hal lainnya seperti definisi terhadap istilah pemberdayaan wilayah pertahanan itu sendiri, hubungannya dengan doktrin dan strategi pertahanan serta kerangka regulasi pertahanan. Bagaimana kita memaknakan pemberdayaan wilayah pertahanan melalui pembinaan teritorial dalam konteks perubahan lingkungan global dan regional yang kini dihadapi Indonesia.

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak antara 95o Bujur Timur sampai 141o Bujur Timur dan 11o Lintang Selatan sampai 6o Lintang Utara yang terdiri dari 17 ribuan pulau besar dan kecil dengan luas wilayah hampir sama dengan Eropa. Oleh karena itu diperlukan perlindungan udara atau pertahanan udara. Dimulai dengan pembahasan mengenai konsep pertahanan udara setelah berakhirnya Perang Dingin.Berakhirnya Perang Dingin membawa implikasi luas bagi konsep pertahanan dan keamanan. Dimensi permasalahan mencakup bukan hanya masalah militer, tetapi juga masalah-masalah non-militer. Jessica Tuchman Mathews menganggap bahwa “perkembangan global yang terjadi belakangan ini menjadikan konsep keamanan nasional perlu memperhitungkan dimensi sumber daya alam, lingkungan dan masalah-masalah kependudukan”. Tickner menambahkan bahwa masalah-masalah ancaman nasional dari dimensi militer, ekonomi, politik dan lingkungan berkaitan satu sama lain. Barry Buzan membuat definisi yang lebih luas. Dalam pandangannya, ancaman terhadap keamanan nasional dapat bersumber dari ancaman militer, politik, sosial, ekonomi dan lingkungan.

Konsep Robert Jervis tentang dilema keamanan (security dilemma) memperoleh tafsiran baru yang lebih positif dengan diajukannya konsep security interdependence. Keamanan, menurut konsep baru ini, ditafsirkan bukan sebagai keamanan terhadap (security against) tetapi keamanan dengan (security with). Oleh sebab itu tidak mengherankan jika kerjasama-kerjasama regional dan/atau multilateral tanpa memperhitungkan sistem politik dan ideologi menjadi semakin berkembang. Konsep-konsep yang kemudian berusaha menafsirkan pengertian itu, antara lain adalah keamanan bersama (common security), keamanan menyeluruh (comprehensif security) dan keamanan kooperatif (cooperative security).

Doktrin pertahanan Indonesia dapat dibagi dalam enam periode,yaitu periode perang kemerdekaan (1945-1949), RIS (1949-1950), perang internal (1950-1959), demokrasi terpimpin (1959-1967), Orde Baru (1967-1998), dan Reformasi (1998-2004). Doktrin pertahanan Indonesia lebih menekankan pada ancaman internal sehingga pengembangan kekuatan laut dan udara cenderung terabaikan. Padahal, ancaman eksternal sebenarnya cukup nyata dan perlu diantisipasi. Meskipun kemungkinan agresi langsung oleh musuh relatif kecil, suatu kemampuan penangkalan (deterrence) perlu dikembangkan untuk memperkecil kemungkinan ancaman terhadap NKRI. Pertahanan udara juga semakin vulnerable sebagai sasaran pertama dalam setiap pertempuran. Lawan pasti akan memperhitungkan kekuatan udara sebagai bagian utama sistem penangkalan (deterrence) dan pertahanan (defence). Untuk menghindari situasi seperti itu, reconaissance dan surveillance menjadi semakin penting. Daya penetrasi serangan maupun kemampuan bertahan akan sangat tergantung pada reconaissance dan surveillance. Kecenderungan itu menjadi semakin penting bagi suatu negara yang menganut doktrin pertahanan defensif (defensif defence) yang memerlukan pertahanan yang canggih untuk menetralisasi serangan lawan.

Peran IPTEK pertahanan khususnya teknologi pertahanan termasuk di dalamnya teknologi militer merupakan hal yang sangat dirahasiakan oleh negara-negara maju produsen peralatan pertahanan. Hal seperti ini mengakibatkan negara Indonesia sangat tertinggal jauh dibidang teknologi pertahanan, karena baru sebagai negara konsumen. Untuk mengatasi kelemahan ini perlu strategi sebagai berikut : a) Mencari peluang transfer teknologi pertahanan dari negara maju untuk mentransfer teknologi pertahanan atau under license . b) Kerjasama bilateral pertahanan di bidang pendidikan, latihan militer bersama dan di bidang teknologi pertahanan melibatkan Industri nasional dan perguruan tinggi. Dengan tingkat kemampuan teknologi yang diharapkan untuk sistem pertahanan, setelah tertata dengan baik hal-hal yang berkenaan dengan SDM, sarana dan prasarana antara lain, sistem komunikasi dan informasi, kelembagaan serta fasilitas, maka kemampuan iptek pertahanan dan industri pertahanan yang diharapkan adalah : Kemampuan rancang bangun dan Platform; Teknologi automotive darat, laut dan udara dengan mobilitas tinggi ; Teknologi radar dengan jarak jangkauan jauh dan akurat ; Teknologi senjata dengan jarak capai tembak efektif yang jauh ; Teknologi yang tahan terhadap cuaca, masa pakai lama serta efisien; Teknologi yang terintegrasi dengan sista yang lainnya dan mudah dioperasikannya.

Perkembangan teknologi baru dikatakan mengawali suatu revolusi militer jika suatu teknologi baru (combustion engine) mulai secara berarti digunakan dalam sistem militer (main-battle tanks) yang kemudian dikombinasikan dengan konsep operasi baru (blietzkrieg) dan organisasi (divisi panser) untuk mencapai efektifitas suatu operasi militer. Kebijakan pertahanan nasional selalu diarahkan pada tiga tujuan fundamental yaitu perlindungan wilayah/teritorial, kedaulatan, dan keselamatan bangsa. Dalam konteks Indonesia, upaya untuk memenuhi kepentingan pertahanan nasional di atas harus memperhatikan, pertama, faktor geostrategis negara baik ke dalam dan keluar. Kedua, sistem dan strategi pertahanan nasional harus memperhatikan perubahan-perubahan dunia internasional, terutama perubahan sifat perang, sifat dan bentuk ancaman dalam dunia yang digerakkan oleh perkembangan pesat di bidang teknologi dan komunikasi. Perang modern, dengan pengecualian perang untuk menggulingkan suatu rejim, tidak lagi didominasi perang teritorial yang dilakukan dengan konsep-konsep perlawanan bersenjata secara gerilya, melainkan merupakan perang yang menekankan penghancuran infrastruktur vital atau center of gravity. Perkembangan ini mau tidak mau haruslah mengubah cara pandang/paradigma pertahanan negara Indonesia sebagai Negara kepulauan. Kalaupun pemikiran-pemikiran atas dasar land-based strategy masih dipertahankan, strategi ini akan berjalan efektif dengan dukungan kekuatan udara dan laut. Apa yang membuat air power menjadi penting ? Justru melihat luasnya lingkup pengembangan air power, masuk akal pula bila upaya ini melibatkan sebanyak mungkin pihak yang berkecimpung, baik dalam rekayasa dan manufakturing, pemeliharaan, maupun penelitian dan pengembangan, di lingkungan swasta, perguruan tinggi, serta di lingkungan Departemen Pertahanan dan TNI sendiri. Sementara itu, kondisi yang serba terbatas yang ada dewasa ini perlu disikapi pula dengan optimisme bahwa satu hari kelak RI akan memiliki air power yang sepadan dengan geografi dan geostrategi yang ada padanya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki garis katulistiwa terpanjang, terletak diantara dua benua dan dua samudera, membuat NKRI mempunyai posisi yang sangat strategis. Selain arus lalu lintas laut dan udara yang padat, juga letak Geo Stationary Orbit (GSO) di garis katulistiwa menyebabkan banyaknya satelit di ruang angkasa kita. NKRI memiliki sepuluh area perbatasan dengan negara tetangga, tiga diantaranya yaitu Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste merupakan perbatasan darat. Wilayah yang luasnya melebihi benua Eropa ini harus memiliki sistem ketahanan dan keamanan (Sishankamnas) yang mampu membawa peri kehidupan rakyat menuju suasana kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera.

Indonesia yang besar ini, membutuhkan sebuah sistem hankam yang kuat dan didukung adanya Angkatan Udara yang kuat. Perlu diingat, hanya Angkatan Udara yang mampu menyediakan faktor kecepatan, fleksibilitas, dan jarak jangkau yang baik di banding Angkatan lainnya. Kita bisa mengambil contoh saat Operasi Trikora. Dengan kekuatan udara, semua misi penyerangan di Irian Barat bisa dilakukan dengan baik. Sayang, pada masa itu kita tidak belajar bagaimana seharusnya membentuk Angkatan Udara dengan baik. Sehingga dari tahun ke tahun sistem hankam kita menjadi begitu rentan dan jauh tertinggal dalam mengakses perubahan ancaman.

Sistem hankam kita “Hankamrata” sebagai pengawal kedaulatan negara teramat rentan dengan terpecah belahnya kesatuan geografis negara. Di era sekarang, kekuatan darat dan laut mustahil akan mampu menangani setiap permasalahan gangguan keamanan tanpa bantuan air power. Kita ambil contoh beberapa perang terakhir, seperti Desert Storm Operation di Timur Tengah, Deny Operation di Kosovo, dan Enduring Freedom di Afganistan, yang bertumpu pada keunggulan air power. Masihkah kita enggan mengakui peran besar yang disumbangkan air power dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Angkatan Udara sendiri pasti tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Selain dana dan kewenangan yang terbatas, masalah kemandirian tehnologi adalah masalah bangsa. Andaikan Angkatan Udara masih berpijak pada tugasnya yang “to fight and to fly” tanpa mau tahu bagaimana cara pemerintah mencukupi kebutuhannya, itu juga tidak salah. Doktrin ditafsirkan sebagai falsafah dasar mengenai penggelaran pasukan. Doktrin adalah suatu keyakinan tentang perang yang pada gilirannya merupakan petunjuk operasional tentang bagaimana menggunakan kekuatan-kekuatan militer dalam pertempuran. Pancasila dan UUD 1945 serta ketentuan-ketentuan kontitusional lainny maupun konsep Wawasan Nusantara tidak dapat ditafsirkan sebagai doktrin dalam pengertian seperti itu, karena mereka tidak memberi petunjuk penggelaran kekuatan militer.

Secara tradisional kekuatan udara memainkan peranan kurang penting. Mereka tidak lebih sebagai kekuatan pendukung operasi darat dan laut. Namun perhitungan seperti ini mungkin harus diubah. Udara memainkan peran sebagai medium projectile, manufer, concealment dan surprise. Selain itu, dua faktor yang disebut di atas, yaitu perluasan dimensi dan substansi masalah keamanan serta perkembangan teknologi militer, akan memperkuat keharusan itu. Perubahan teknologi menjadikan kekuatan udara jauh lebih penting dalam perang modern daripada dalam perang konvensional. Perang Yom Kipur (Oktober 1977), inkursi Israel ke Libanon (1982), dan perang Teluk II (1990) menunjukkan betapa surveillance memainkan peranan menentukan untuk memenangkan pertempuran. Kaum maksimalis bahkan menganggap kekuatan udara semakin potensial untuk menentukan kemenangan. Menurut beberapa pakar militer, konsepsi Hankamrata dan perang gerilya termasuk dalam doktrin operasional TNI yang sudah tidak relevan lagi dengan sumber ancaman yang dihadapi Indonesia. Perang modern yang bersifat multi dimensional memerlukan pelibatan seluruh komponen yang ada di udara, laut dan darat. Sehingga doktrin operasional tersebut masih memerlukan perincian.Ketiga angkatan TNI, termasuk Angkatan Udara didalamnya, seharusnya memiliki peranan yang berimbang untuk melindungi wilayah teritorial dari ancaman luar, mengamankan pembangunan, dan menopang peran regional dan internasional Indonesia. Untuk mewujudkan air power yang mandiri memang perlu biaya mahal, namun kita tidak boleh mengelak dari kenyataan bahwa air power memang telah menjadi kebutuhan pokok sistem pertahanan kita.
Kita memang sedang terpuruk akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, namun masalah air power adalah masalah fundamen kedaulatan negara yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga aplikasi air power yang paling relevan bagi bangsa kita bukan pada sampai sejauh mana air power diterapkan, tetapi pada bagaimana prospek pengembangannya di masa depan. Tuntutan pengembangan jumlah kekuatan tempur yang dimiliki untuk mempertahankan wilayah kedaulatan kita memang mutlak adanya bagi TNI AU. Namun dengan kondisi bangsa kita yang sedang kembang kempis dan masih berkutat dalam teKnologi tradisionil, memiliki kekuatan tempur besar dengan cara mengimpor tentunya bukanlah solusi terbaik. TNI AU justru harus ikut menyisihkan dana dan berkonsentrasi pada riset kedirgantaraan dalam negeri agar di masa mendatang kita mampu memproduksi pesawat tempur dan persenjataan lain di dalam negeri. Disisi lain organisasi TNI Angkatan Udara telah menggelembung terlebih dahulu tanpa memiliki fundamen industri air power. Konsep “Small air force but professional” harus benar-benar dipahami dan diaplikasikan. Sebagai palang pintu negara di udara, penggelembungan kekuatan tanpa didasari dengan konsep taktis dan strategis operasi tempur sudah harus ditinggalkan. Lebih baik memiliki organisasi yang kecil namun benar-benar efektif dan efisien dalan melaksanakan misi-misi operasi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari Pembahasan diatas adalah mengapa Indonesia perlu melakukan revitalisasi pertahanan udara untuk masa yang akan datang dalam menghadapi serangan invasi dari luar. Dalam perang modern diperlukan adanya teknologi serta adanya intelligence gathering yang akan memainkan peranan bukan hanya untuk maksud perang tetapi juga untuk damai. Tidak ada senjata canggih yang dapat digunakan dengan efektif tanpa sarana kendali komunikasi dan penginderaan. Di tengah perkembangan teknologi persenjataan yang cenderung semakin ofensif itu, survivabilitas suatu negara akan ditentukan oleh kemampuannya untuk melakukan deteksi dini, penentuan lokasi, identifikasi terhadap berbagai potensi ancaman.




DAFTAR PUSTAKA


Edy Prasetyono (2006). Kajian Kritis terhadap UU N0. 34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dalam Hari T. Prihartono. Penataan kerangka Regulasi keamanan Nasional.Jakarta:ProPatria Intitute. Hal.33-56

Jessica Tuchman Mathews, “Redefining Security”, Foreign Affairs Vol. 68, No. 2 (Spring 1988), 162.

J. Ann Tickner, “Revisioning Security”, dalam International Relations Theory Today, ed. Ken Booth dan Steve Smith (Cambridge: Polity Press, 1995), 194.

Barry Buzan, People, State and Fear: An Agenda for International Security Studies in the Post-Cold War Era (London: Harvester Wheatsheaf, 1991), 19-20.

Secara singkat elaborasi konsep-konsep keamanan itu dapat diikuti dalam David Dewitt, “Common, Comprehensive, and Cooperative Security”, Pacific Review Vol. 7, No. 1 (1994): 1.

Fred Frostic dan Christopher J. Bowie, “Conventional Campaign Analysis of Major Regional Conflict”, dalam New Challenges for Defense Planning, 377.

Strategic Survey 1995/1996 (London: IISS, 1997), hal. 30-31.

H. Priyatna Abdurrasyid, Kekuatan Negara Di Udara, dalam Koesnadi Kardi dan Hendro Subroto (ed), Air Power Kekuatan Udara, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2000, hlm 1.

Koesnadi Kardi, “Indonesian Doctrine”, dalam A Join Surveillance Program: Australia and Indonesia , disunting oleh Koesnandi Kardi dan Noel A. Tesch (Fairbairn: Air Power Studies Centre 1995), hal. 35-47

Paul K. Davis, “Planning Under Uncertainty Then and Now: Paradigms Lost and Paradigms Emerging”, dalam New Challenges for Defense Planning: Rethinking How Much is Enough (Rand 1994), hal. 50.

Paul K. Davis dan Lou Finch, Defence Planning for the Post-Cold War: Giving Meaning to Flexibility, Adaptiveness, and Robustness of Capability (Santa Monica: Cal.: Rand, 1993), hal.34.

Saleh Basarah, Dari Gagasan Menjadi Doktrin, dalam Koesnadi Kardi dan Hendro Subroto (ed), Air Power Kekuatan Udara, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2000, hlm 26.