Halaman

Disiplin, Percaya Diri, dan Tangguh Adalah Kunci Kesuksesan

Welcome

Living with Integrity (Memercayai,Mengatakan dan Melakukan yang Benar sesuai Panggilan Allah)

18 Desember 2013

Sembilan Langkah Mengembangkan Sikap Positive

Berpikir positif agar menjalani hari-hari dalam hidup lebih baik. Nasehat ini seringkali tak mudah pada prakteknya. Masalah yang muncul, hal-hal yang menyakiti hati dengan mudah memosisikan kita sebagai korban dari kejamnya hidup.

Hidup memang kejam, tapi toh kita tetap harus menjalaninya. Maka yang terbaik tentu jangan kalah terus-menerus. Dasar utama untuk kembali bangkit harus dimulai dalam otak kita, mengembangkan sikap berpikir positif.

 
Penulis Jessica Padykula membeberkan 9 langkah yang bisa kita coba untuk mengatasi pikiran negatif.



1. Hidup di saat ini
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.


2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.


3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.


4. Jangan berdiam diri
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.


 
5. Fokus dan tulis hal-hal positif
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.


6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.


7. Hadapi rasa takut
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.


 
8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.


9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.


Sumber:

Kisah Pesawat Pembom AURI yang membuat Australia gentar

Intelijen Australia ketahuan pernah menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani, Wapres Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, dan sejumlah pejabat lain. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa protes karena Australia seolah merasa tak bersalah dalam kasus ini.

Semua hal itu bisa lain ceritanya jika kejadian ini terjadi pada zaman Presiden Soekarno dan kejayaan TNI AU yang dulu bernama Angkatan Republik Indonesia (AURI). Mana berani Australia macam-macam, mau dibom pesawat Tupolev Tu-16 TU-16 KS milik AURI? Sudah lupa rupanya Australia.



TU-16 dan TU-16 KS adalah pesawat pengebom paling ditakuti di era 1960an. Berkat hubungan baik Soekarno dan Uni Soviet, Indonesia bisa memiliki 14 pesawat TU-16 dan 12 pesawat TU-16 KS. Padahal baru beberapa negara yang punya pengebom strategis sejenis itu. Di Blok Barat baru Amerika Serikat dan Inggris yang punya pengebom jarak jauh.

TU-16 yang disebut Badger memang menakutkan. Panjangnya 34,8 meter sementara rentang sayapnya 33 meter. Mampu terbang 7.200 km dengan kecepatan maksimal 1.050 km/jam. Pesawat ini bisa membawa bom hingga 9 ton. Selain itu dipersenjatai peluru kendali udara ke darat, rudal anti kapal selam, bahkan bisa membawa bom nuklir jika dibutuhkan.

Soekarno membeli pesawat canggih ini guna menghadapi Belanda dalam konfrontasi memperebutkan Irian Barat. Tak cuma TU-16, AURI juga membeli puluhan jet serang Mig-15, Mig-17 dan Mig-19. Saat itu Indonesia dikenal sebagai negara paling kuat di bumi bagian selatan.


"Dengan kekuatan udara yang besar, Indonesia mempunyai bargaining position yang kuat terhadap beberapa negara besar seperti Belanda, Inggris dan Australia. Dalam diplomasi pembebasan Irian Barat atau Trikora, begitu kuatnya Angkatan Udara Indonesia, hingga mampu memaksa Belanda meninggalkan Bumi Cenderawasih," demikian ditulis dalam buku Bakti TNI AU 1946-2003.

Setelah Trikora berakhir. TU-16 Badger pun pernah dipakai AURI untuk menggertak Australia. Saat itu Indonesia berkonfrontasi dengan Inggris dan Malaysia dalam Dwikora.

Ceritanya, di tahun 1963, AURI mengerahkan tiga TU-16 Badger A untuk menyebarkan pamflet di daerah musuh. Satu pesawat menuju ke Serawak, pesawat kedua diterbangkan ke Sabah. Sementara pesawat ketiga terbang ke Australia.


Misi penerbangan Tu-16 ke Australia dipiloti Komodor Udara Suwondo. Khusus ke Australia, AURI tidak menyebarkan pamflet. Pesawat itu membawa peralatan militer berupa perasut, alat komunikasi dan makanan kaleng.

Barang-barang itu akan didrop tepat di Alice Springs, di tengah benua Australia. Maksudnya jelas, sebagai perang psikologis. Pesawat pengebom Indonesia mampu terbang ke atas Malaysia dan Australia tanpa diketahui lawan.

Pada pukul 01.00 WIB, TU-16 Badger terbang meninggalkan markas mereka di Madiun menuju ke Australia. Pesawat itu terbang rendah guna menghindari radar. Terasa menegangkan saat mereka mencapai Benua Kanguru itu, hingga mencapai target yang ditentukan.

Berhasil! Di jantung Australia, para kru pesawat menjatuhkan barang bawaan tadi. Semuanya berjalan lancar, tanpa gangguan. Tak ada halangan dari pesawat pemburu F-86 milik Australia, atau roket-roket anti pesawat udara.

Usai melaksanakan misi penerbangan, pesawat kembali ke Madiun dengan selamat. Mereka sampai pukul 08.00 WIB. Artinya, misi 'penyusupan dan pengeboman' dari Madiun ke Australia dan kembali lagi ke Madiun hanya butuh waktu delapan jam.

Dilaporkan, pemerintah Australia kaget setengah mati saat menemukan barang-barang yang diterjunkan dari TU-16 milik AURI. Mereka panas dingin, tak menyangka pengebom raksasa milik Indonesia bisa gentayangan tanpa terdeteksi radar mereka.


Untungnya, saat itu bukan bom 9.000 kilogram yang dibawa AURI, tapi hanya parasut dan makanan kaleng. Sekadar untuk menggertak Australia agar tak ikut latah membela Malaysia dan Inggris. Kalau saat itu perang, bisa dibayangkan kerusakan seperti apa yang akan dialami Australia.

Sayangnya, kejayaan TU-16 dan TU-16 KS dan raungan pesawat pancar gas AURI tak lama. Konflik 1965 dan politik Orde Baru membuat AURI terpinggirkan. Pemerintah Soeharto tak lagi mau menjalin kontak dengan Uni Soviet. Pesawat-pesawat canggih milik AURI yang berasal dari blok Timur pun kekurangan suku cadang. Sebagian diduga rusak karena sabotase.

Tahun 1970, kekuatan AURI nyaris tak bersisa. Cerita kebanggaan pernah menggertak Malaysia dan Australia pun tinggal kenangan masa lalu.


Sumber :
merdeka