Halaman

Disiplin, Percaya Diri, dan Tangguh Adalah Kunci Kesuksesan

Welcome

Living with Integrity (Memercayai,Mengatakan dan Melakukan yang Benar sesuai Panggilan Allah)

26 Maret 2009

Arti Mempertahankan sebuah Komitmen

Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang telah mengambil komitmen tertentu dalam hidupnya, maka ia harus dengan sungguh-sungguh melakukannya. Bila ia sudah mengambil sebuah komitmen dan segera mengabaikannya, maka orang seperti demikian dianggap sebagai orang yang tidak memiliki pendirian yang teguh. Ibarat air di daun keladi, tidak mantap dan mudah berubah. Disinilah kita harus memahami, bahwa komitmen yang telah diambil dalam suatu kehidupan janganlah dianggap sebagai akhir, melainkan justru merupakan awal dari suatu kehidupan yang dapat memberi pengaruh besar bagi masa depannya. Sebab ia harus memperjuangkannya ditengah-tengah berbagai percobaan yang dihadapi. Memang tidak mudah, sebab hal itu sulit dilakukan. Namun bagaimanapun juga bila komitmen itu adalah komitmen yang sesuai dengan nilai-nilai keprajuritan, maka hal itu tidak bisa tidak harus kita jalankan sesulit apapun sebagai seorang prajurit.
Pertama-tama, komitmen yang harus diperjuangkan membutuhkan suatu keyakinan yang mantap. Keyakinan yang mantap disini adalah keyakinan akan sesuatu yang benar, merupakan modal pertama dan utama bagi seorang prajurit untuk berjalan dan bertindak sesuai komitmen yang telah diputuskannya. Sebagai contoh seorang pemuda yang jatuh cinta pada seorang gadis. Baginya, mencintai gadis itu adalah benar sebab dialah pujaan hatinya yang selama ini diimpikannya. Karena rasa cintanya itu, ada dorongan yang kuat dalam dirinya untuk melakukan apa saja yang terbaik demi kebahagiaan sang gadis. Ibaratnya pemuda itu sedang melantunkan lagu dalam hidupnya demikian ”Gunung pun akan kudaki, lautan pun akan kusebrangi.” Mengapa ia bersedia melakukan semua itu ? sebab ia yakin bahwa akan rasa cintanya itu akan dibalas sehingga suatu saat nanti ia akan dapat hidup bahagia bersama dengan gadis pujaannya itu. Bayangkanlah bila pemuda itu tidak memiliki keyakinan demikian. Tentunya ia akan berusaha mengejar gadis itu, apalagi untuk hidup bersama dengannya.
Kedua, mempertahankan komitmen berarti harus memiliki tekad yang bulat dan kemauan yang sungguh-sungguh dari diri orang tersebut. Tekad yang bulat dan kemauan yang sungguh-sungguh akan dapat membuat seseorang bertahan terus melangkah dan berjuang.
Ketiga, suatu komitmen membutuhkan kesadaran yang tinggi bahwa ia harus berani mengambil resiko sebagai konsekuensi logis dalam mempertahankannya. Komitmen itu ibarat pedang bermata dua bagi yang menjalaninya. Satu sisi ia mendatangkan ”sesuatu penderitaan” sebagai resiko yang sulit ditolak, seperti pemuda yang jatuh cinta dalam kisah diatas, atau pemuda itu harus berani menghadapi ”lawan” yang mungkin dianggap lebih oleh gadis itu. Atau bias jadi setelah gadis itu didapat dan menikah dengannya. Mungkin ia akan merasa kecewa, sakit hatu dan putus asa. Itulah sebabnya, komitmen yang terus dipertahankan mau tidak mau membutuhkan kesadaran yang tinggi bagi orang tersebut untuk menerima resiko.
Dari uraian diatas, penulis telah mencoba menelusuri arti sebenarnya mengenai komitmen dan bagaimana mempertahankan komitmen itu dengan sungguh-sungguh. Bagi kita sebagai seorang prajurit TNI, khususnya prajurit TNI Angkatan Udara pertanyaan yang paling mendasar adalah komitmen apa yang harus kita miliki untuk menjalani kehidupan sehari-hari sebagai prajurit TNI Angkatan udara. Pertanyaan ini dapat dijawab dengan berbagai macam jawaban. Karena itulah, setelah kita mengetahui apa sebenarnya komitmen itu dan bagaimana mempertahankannya. Penulis berusaha untuk membatasi hal komitmen sebagai prajurit TNI Angkatan Udara dalam beberapa pokok :
Pertama : Komitmen terhadap keyakinan/kepercayaan kepada Tuhan Yang maha Esa. Komitmen ini sangat mendasar dan penting dalam kaitannya dengan rasa syukur sebagai ciptaanNya, yang mana sebagai seorang prajurit TNI Angkatan Udara dalam kehidupan sehari-hari tercermin sejauh mana kita menghayati dan mengamalkan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Sebelas Azas Kepemimpinan.
Kedua : Dalam komitmen pekerjaan yang dilimpahkan pemimpin kepada kita sesai dengan job description yang secara professional yang dilandasi dengan loyalitas kepada pimpinan. Professional mencerminkan sikap seseorang terhadap profesi yang ditekuninya, kesungguhan hati untuk mendalami, menguasai, menerapkan dan menjunjung tinggi etika profesi secara sederhana profesionalisme ini terwujud dengan sikap Disiplin, Tepat Waktu, dan Bersih Profesionalisme prajurit TNI Angkatan Udara, harus juga didekati dari hakikat TNI Angkatan Udara dalam Jati diri Tentara Nasional Indonesia yaitu sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang,Tentara Nasional, Tentara Profesional. Dengan moral yang berlandaskan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan komitmen pertama, kita akan dapat meniti perjalanan hidup pada arah yang benar ditengah godaan dan tantangan, sekaligus sebagai kekuatan pendorong untuk mengatasi godaan dan tantangan tersebut.
Ketiga, Keluarga merupakan unit yang terkecildari suatu komunitas, namun amat penting artinya bagi kehidupan bersama yang lebih luas, seperti kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bahkan di dunia. Sebuah keluarga prajurit TNI Angkatan Udara yang tidak disertai dalam hal pendidikan iman, maka kehidupan keluarga itu dapat berpengaruh tidak baik, baik secara langsung atau tidak langsung bagi kehidupan yang lebih luas. Dari uraian diatas kita dapat bercermin samapai sejauhmana kita dapat mengimplementasikan dan merefleksikan komitmen yang ada pada diri kita terhadap ketiga komponen diatas sebagai seorang prajurit TNI khususnya TNI AngkatanUdara. Demikianlah sekilas penjelasan arti mempertahankan sebuah komitmen penulis sampaikan,semoga bermanfaat bagi para pembaca