Halaman

Disiplin, Percaya Diri, dan Tangguh Adalah Kunci Kesuksesan

Welcome

Living with Integrity (Memercayai,Mengatakan dan Melakukan yang Benar sesuai Panggilan Allah)

24 Januari 2013

Referensi lengkap seputar studi Kepemimpinan

Bagi suatu organisasi (apapun jenisnya), kaderisasi merupakan hal biasa dilakukan. Entah itu untuk tujuan regenerasi/menjaring dalam rangka suksesi kepemimpinan, atau untuk pembekalan /pemantapan para pengurus organisasi.

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN


Apa itu Pemimpin (kepemimpinan)? Tidak ada definisi secara tepat untuk pengertian pemimpin- kepemimpinan. Boleh dikatakan, definisi kepemimpinan sebanyak orang yang mendefinisikan. Karena setiap orang, berdasar pada pemahaman dan harapannya tentang kepemimpinan dapat mendefinisikan pengertian kepemimpinan itu sendiri. Robert Schuller melihat kepemimpinan sebagai kekuatan untuk menseleksi mimpi-mimpi, sesudah itu menetapkan tujuan-tujuan. Kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang menggerakkan perjuangan atau kegiatan Anda menuju sukses. Sedang Cattell merumuskan pemimpin adalah “orang yang menciptakan perubahan yang paling efektif dalam kinerja kelompoknya”. Dengan memakai definisi sederhana, Modern Dictionary of Sociology mengartikan pemimpin sebagai “seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominant dan pengaruh suatu kelompok”. Jadi dapat dikatakan inti dari pengertian pemimpin adalah peranan kunci, dominasi, serta pengaruh. Sementara kepemimpinan bagi Stogdill, didefinisikan sebagai “proses mempengaruhi kegiatan kelompok dalam perumusan dan mencapai tujuan”. Glenn (1992) yang juga telah mengumpulkan lebih dari 350 definisi tentang kepemimpinan, tetap merasa tidak puas. Sungguhpun begitu, ia tetap kembali menawarkan hasil pengamatan yang ia anggap patut untuk diperhitungkan. Yaitu: kepemimpianan sesungguhnyan bersumber dari keunggulan manusia, tetapi tidak ada resep atau formula untuk menjalankannya. Sedang kepemimpinan yang efektif menurut Siagian (1982) adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan organisasional, dan yang tercermin dalam kecekatannya mengambil keputusan. Artinya, pemimpin harus mampu menerobos lack of urgency dan lack of momentum.

B. PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
Dalam studi kepemimpinan pada umumnya yang saya ketahui, dikenal ada 4 (empat) macam pendekatan kepemimpinan. Yaitu: 1. Pendekatan sifat; 2. Gaya kepemimpinan; 3. Situasional kepemimpinan; dan 4. Fungsional kepemimpinan.

1. Pendekatan Sifat Kepemimpinan:

 
Pendekatan pertama ini, disebut teri sifat. Dibicarakan mengenai sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Yaitu yang membedakan dengan yang bukan pemimpin. Para ahli ilmu kepemimpinan telah  mengidentifikasikan 5 sifat negative yang mencegah orang menjadi pemimpin :
a. tidak banyak mengetahui.
b. Terlalu kaku.
c. Tidak berperan serta.
d. Otoriter.
e. Suka menyerang dengan kata-kata.

2. Pendekatan Gaya Kepemimpinan :


Penelitian-penelitian yang bersumber pada pandangan gaya kepemimpinan umumnya  memusatkan perhatian mereka pada perbandingan antara gaya dekokratik dan gaya otokratik. Gatto (1992) mengkategorikan gaya kepemimpinan ke dalam 4 macam: Direktif, konsultatif, partisipatif, dan gaya delegasi. Karakteristik dari setiap gaya tersebut dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut: 

a. Gaya direktif: Pemimpin yang direktif pada umumnya membuat keputusa-keputusan penting dan  banyak terlibat dalam pelaksanaannya. Semua kegiatan terpusat pada pemimimpin. Dan sedikit sekali kebebasan bagi bawahan untuk berkreasi. Pada dasarnya gaya direktif adalah gaya otoriter. 
b. Gaya konsultatif: gaya ini dibangun di atas gaya direktif. Kurang otoriter dan banyak melakukan interaksi dengan para staf dan anggota organisasi/ bawahan. Fungsi pemimpin lebih bayak berkonsultasi, memberikan bimbingan, motivasi, memberi nasehat dalam rangka mencapai tujuan.
c. Gaya partisipatif: gaya ini bertolak dari gaya konsultatif yg bisa berkembang kea rah saling percaya antara bawahan dengan pemimpin. Pemimpin cenderung memberi kepercayaan pada kemampuan staf untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sebagai tanggungjawab mereka.
d. Gaya delegasi: disebut juga gaya Free-rein. Yaitu gaya yang mendorong kemampuan staf untuk ambil inisiatif.Kurang interaksi dan control yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini hanya bisa berjalan apabila staf memperlihatkan tingkst kompetensi dan tanggungjawab yang tinggi.

3. Pendekatan Situasional Kepemimpinan:

 
Dalam pendekatan situasional dapat dikatakan bahwa factor determinan yang dapat membuat efektif suatu gaya kepemimpinan tergantung pada situasi dimana pemimpin itu berada pada kepribadian pemimpin sendiri. Fieldler (1967, 1974) mengajukan teori Kontingen, menyampaikan situasi kepemimpinan digolongkan dalam 3 dimensi yaitu :

1. hubungan pemimpin-anggota, yaitu pemimpin akan mempunyai lebih banyak kekuasaaan dan pengaruh, apabila ia dapat menjalin hubungan yang baik dengan anggota-anggota;
2. struktur tugas: penugasan terstruktur baik, jelas, eksplisit, terprogram, akan memungkinkan pemimpin lebih berpengaruh daripada penugasan itu kabur, tidak jelas, dan tidak terstruktur. 
3. Posisi kekuasaan: pemimpin akan mempunyai kekuasaan dan pengaruh lebih banyak apabila posisinya atau kedudukannya memperkenankan ia memberi ganjaran, hukuman, mengangkat dan memecat daripada ia tidak memeliki kedudukan seperti itu.

C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA DAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN.

Hasil studi Tannenbaum dan Schmidt sebagaimana dikutip Kadarman , et.al (1996) menunjukkan bahwa gaya dan efektivitas gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh:
1)   Diri Pemimpin. Kepribadian, pengalaman masa lampau, latar belakang, dan harapan pemimpin sangat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan di samping gaya kepemimpinan yang dipilih.
2)   Ciri Atasan. Gaya kepemimpinan atasan (dalam sebuah organisasi) sangat mempengaruhi orientasi pemimpin (organisasi) tersebut).
3)   Ciri Bawahan. Respon yang diberikan oleh bawahan akan menentukan efektivitas kepemimpinan. Latar belakang pendidikan bawahan sangat menentukan pula cara pimpinan menentukan gaya kepemimpinan.
4)   Persyaratan Tugas. Tuntutan tanggungjawab pekerjaan bawahan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan atasan.
5)   Perilaku dan harapan rekan. Rekan sekerja atasan/pemimpin merupakan kelompok acuan yang penting. Pendapat / masukan yang diberikan rekan-rekan sejawat pemimpin akan mempengaruhi efektivitas hasil kerja pimpinan.
 

BEKAL MINIMAL SEORANG PEMIMPIN.

Yang sebenarnya menjadi seorang pemimipin itu tidak mudah. Kalau untuk menjadi pemimpin yang asal-asalan memang tidak dituntut syarat tertentu/minimal. Asal berani berteriak. Okelah. Apalagi di jaman reformasi ini, yang menurut saya sudah tidak ada lagi “roh” reformasinya, karena sudah kebablasan, asal berani teriak keras, dan menjadi idola, besar kemungkinan menjadi pemimpin. Persoalannya, pemimpin yang capable yang seperti apa? Apa syarat-syarat minimal yang seharusnya dipenuhi oleh seorang calon pemimpin? Berikut akan disampaikan hal tersebut. Seorang pemimpin semestinya memiliki bekal-bekal minimal sebagai berikut:

a)   Memiliki Kharisma: menjadi pemimpin itu tidak mudah. Tidak semudah yang dibayangkan orang. Ia harus siap secara intelektual dan moral. Karena ia akan menjadi figure yang diharapkan banyak orang / bawahan. Perilakunya harus menjadi teladan / patut diteladani. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan diatas kemampuan rata-rata bawahannya. Singkatnya: seorang pemimipin harus mempunyai karisma. Karakteristik pemimpin yang punya karisma adalah: 1. Perilakunya terpuji; 2. Jujur dan dapat dipercaya, 3. Memegang komitmen; 4. Konsisten dengan ucapan; 5. Memiliki moral agama yang cukup.
b)   Memiliki Keberanian: tidak lucu bila seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Minimal keberanian berbicara, mengemukakan pendapat, beradu argumentasi dan berani membela kebenaran. Secara lebih khusus keberanian itu ditunjukkan dalam komitmen: berani membela yang benar; memegang tegug pada pendirian yang benar; tidak takut gagal; berani ambil resiko; dan berani bertanggungjawab.
c)   Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain: salah satu ciri bahwa seseorang memiliki jiwa kepemimpinan adalah kemampuannya mempengaruhi seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kemampuannya berkomunikasi, ia dapat mempengaruhi orang lain. Bagaimana caranya untuk mempengaruhi orang lain? 1. Membuat orang lain merasa penting; 2. Membantu kesulitan orang lain; 3. Mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif; 4. Tidak merendahkan orang lain; 5. Memiliki kelebihan atau keahlian.
d)   Mampu Membuat Strategi: seorang pemimpin semestinya identik dengan seorang ahli strategi. Maju-mundurnya perusahaan, gagal/berhasilnya suatu organisasi, banyak ditentukan oleh strategi yang dirancang oleh pimpinan perusahaan/ pimpinan organisasi. Bagaimana criteria seorang pemimpin yang mampu menyusun strategi? 1. Menguasai medan; 2. memiliki wawasan luas; 3. berpikir cerdas; 4. kreatif dan inovatif; 5. mampu melihat masalah secara komprehensif; 5. mampu menyusun skala prioritas; dan 5. mampu memprediksi masa depan.
e)   Memiliki Moral yang Tinggi: menurut saya, moralitas merupakan ukuran berkwalitas atau tidaknya hidup seseorang. Apalagi seorang pemimpin yang akan menjadi panutan. Seorang pemimpin adalah seorang panutan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Bagaimana tanda-tanda seorang pemimpin yang bermoral tinggi? Sbb: 1. tidak menyakiti orang lain; 2. menghargai siapa saja; 3. bersikap santun; 3. Tidak suka konflik; 4. Tidak gegabah / grusah-grusuh; 5. Tidak mau memiliki yang bukan haknya; 6. Perkataannya terkendali dan penuh perhitungan; 7. Perilakunya mampu dijadikan contoh.
f)   Mampu menjadi Mediator: seorang pemimpin yang bijak mampu bertindak adil dan berpikir obyektif. Dua hal tersebut akan menunjang tugas pimpinan untuk menjadi seorang mediator. Syarat seorang mediator meliputi beberapa criteria: 1. berpikir positif; 2. setiap ada masalah selalu berada di tengah; 3. meliki kemampuan melobi; 4. mampu mendudukkan masalah secara proporsional; 5. mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
g)   Mampu menjadi Motivator: hubungan seorang pemimpin dengan motivasi yaitu seorang pemimpin adalah / sekaligus seorang motivator. Tidak boleh tidak. Demikianlah memang seharusnya. Pimpinan adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai. Motivasi akan lahir jika pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tanda-tanda seorang pemimpin menyadari fungsinya sebagai motivator: 1. memiliki kepedulian kepada orang lain; 2. mampu menjadi pendengar yang baik; 3. mengajak kepada kebaikan; 4. mampu meyakinkan oranglain; 5. berusaha mengerti keinginan orang lain.
h)   Memiliki Rasa Humor: akan lebih mudah seorang pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinannya – jika didukang sifat humoris pimpinan; memiliki humor yang tinggi. Kata orang humor lebih penting dari kenaikan gaji. Termasuk kategori pemimpin yang memiliki rasa humor adalah sebagai berikut: 1. murah senyum; 2. mampu memecahkan kebekuan suasana; 3. mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan; 4. kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu. 5. Mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat.Dalam   bahasa Indonesia  "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

            Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".
 Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. 

Pengertian Kepemimpinan

          Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:

1)
  Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2)    Di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin, dan
3)     Adanya tujuan bersama yang harus dicapai.


Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.

Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :

1.  John Piffner,  Kepemimpinan  merupakan seni  dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)

2.   Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24, Kepemimpinan  adalah pengaruh  antar pribadi, dalam  situasi  tertentu dan langsung melalui proses  komunikasi  untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu

3.  Jacobs & Jacques, 1990, 281 Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.

4.
  Slamet, 2002: 29  Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

5.
  Shared  Goal,  Hemhiel & Coons, 1957, 7   Kepemimpinan  adalah  sikap pribadi,  yang  memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

6.  Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29  Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu

7.
  Thoha, 1983:123   Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu).

8.  Ngalim Purwanto ,1991:26  Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.


(Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.

Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:

1.      Pendayagunaan Pengaruh
2.      Hubungan Antar Manusia
3.      Proses Komunikasi dan
4.      Pencapaian Suatu Tujuan.


Unsur-Unsur Mendasar
 

Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas, adalah:

1.      Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2.      Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
3.      Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:

1.
   Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2.     Berorientasi pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin  seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3.  Membawa energi yang positif : Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haras dapat menunjukkan energi yang positif, seperti;  
         a.     Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk
staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan
pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan
kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin haras dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan
keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c.    Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata 'tantangan' sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d.
  Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan, Mereka  selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster  International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf, teman sekerja.
e.  Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:

1)
    Pemahaman materi;  
2)     Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman;
3)     Mengajar materi kepada orang lain;  
4)     Mengaplikasikan prinsip-prinsip;
5)     Memonitoring hasil;
6)     Merefleksikan kepada hasil;
7)     Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;
8)     Pemahaman baru; dan
9)     Kembali menjadi diri sendiri lagi.

 
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).  Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya.

Makna LEAD adalah :
a.    Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
b.        Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
tacit knowledge pada rekan-rekannya.
c.        Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
d.        Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.

Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
a.    Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.
b.  Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggungjawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
c. Pemimpin  menyeimbangkan  pencapaian  tujuan dan  prioritas :  Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin  harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
dPemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
e.   Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu,  pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
f.    Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
gPemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :

a.    Peran  huhungan  antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
b.      Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
c.   Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.

Kriteria Seorang Pemimpin

Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria,yaitu :
aPengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata: Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
b.   Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh  orang lain karena dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini  menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu  mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.
c.   Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada pemimpin untuk  menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu  campur tangan dari sang pemimpin.
d.  Pengikut   : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.


Pemimpin Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:
aVisioner:  Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
b.   Sukses Bersama : Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya.
Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag) dirinya sendiri,
namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.
c.   Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous) :               Banyak hal  yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.
dMempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan : Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.

Persyaratan Pemimpin

Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:
a.      SIDDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan
b.      FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
c.      AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel
d. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.

Di dalam Alkitab peminipin harus mempunya sifat dasar : Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien, Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak.

Pada ajaran Budha di kenal dengan DASA RAJA DHAMMA yang terdiri dari :
a.  DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah),
b.  SILA (bermoralitas tinggi),
c.  PARICAGA Imengorban segala sesuatu demi rakyat),
d.  AJJAVA (jujur dan bersih),
e.  MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun),
f.   TAPA (sederhana dalam penghidupan),
g.  AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),
h.  AVIHIMSA (tanpa kekerasan)
i.    KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),
j.    AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).


Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah:
 

a.  PANCA STITI DHARMENG PRABHU yang artinya lima ajaran seorang pemimpin,  

b.  CATUR KOTAMANING NREPATI yang artinya empat sifat utama seorang pemimpin

c.  ASTA BRATlA yang artinya delapan sifat mulia para dewa,

d.  CATUR NAYA SANDHI yang artinya empat tindakan seorang pemimpin, Dalam
Catur Naya Shandi pemimpin harus mempunyai sifat yaitu
:

 -        SAMA /dapat menandingi kekuatan musuh
 -   BHEDA /dapat melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja - DHANA /dapat mengutamakan   sandang dan papan untuk rakyat
 -      DANDHA / dapat menghukum dengan adil mereka yang bersalah.
 


Trait Theory (Keith Davis)  Ciri Utama Pemimpin yang Berhasil

a.        Intelegensia  
b.        Kematangan Sosial  
c.        Inner Motivation
d.        Human Relation Attitude

Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974)
a.    Adaptable To Situations
b.    Alert To Social Environment
c.    Ambitious And Achievement Oriented
d.    Assertive
e.    Cooperative   
f.     Decisive
g.    Dependable
h.    Dominant (Desire To Influence Others)
i.      Energetic (High Activity Level)
j.      Persistent Self-Confident
k.    Tolerant Of Stress
l.      Willing To Assujne Responsibility


Skills Pemimpin Sukses (Stogdill; 1974)

a.    Clever
b.    Conceptually Skilled
c.    Creative
d.    Diplomatic And Tactful
e.    Fluent In Speaking
f.     Knowledgeable About Group Task
g.    Organized (Administrative Ability)
h.    Persuasive
i.      Socially Skilled  



Referensi:

Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Servant Leadeship atau Kepemimpinan Hamba oleh Meme Mery, SE, Trainer di PT PHILLIPS, Inc JKT.


Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

Tidak ada komentar: