Halaman

Yanto S. Manurung

Disiplin, Percaya Diri, dan Tangguh Adalah Kunci Kesuksesan

Welcome

Living with Integrity (Memercayai,Mengatakan dan Melakukan yang Benar sesuai Panggilan Allah)

15 April 2021

Penyebab Foto Hilang di Laptop dan Cara Mengatasinya

Pernah mengalami kehilangan foto atau video keluarga? Padahal sudah menyimpannya secara rapi di dalam perangkat laptop atau komputer yang pastinya aman dong. Apalagi foto atau video tersebut adalah kenangan bersama keluarga tercinta, di pastikan auto sedih dong ya.

Banyak orang mengira bahwa menyimpan file & dokumen penting dalam perangkat laptop adalah hal yang baik dan aman. Tentu hal tersebut tidak sepenuhnya benar dan juga salah. Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa file tersebut bisa hilang begitu saja.

Sebenarnya, sah-sah saja menyimpan beragam file penting pada perangkat komputer dan juga laptop. Asalkan anda tidak lupa untuk melakukan back-up secara rutin untuk keamanan dari file tersebut agar senantiasa aman dari berbagai bahaya yang mengancam.

Apalagi perkembangan teknologi saat ini yang berkembang begitu pesat, tentu selain memudahkan kita untuk melakukan berbagai kegiatan, juga sisi negatifnya adalah semakin banyak pula ancaman bahaya yang bisa menyerang kita kapan saja dan dimana saja.

Kenapa file penting & dokumen kita di dalam laptop bisa hilang begitu saja? Padahal sebelumnya kita telah menyimpan rapi dan dipastikan aman. Perlu anda ketahui bahwa kehilangan data penting banyak sekali faktornya dan salah satu yang utama adalah serangan virus berbahaya.

Selain karena faktor tersebut, masih banyak lagi penyebab mengapa foto dan video bisa hilang begitu saja antara lain kesalahan manusia, kerusakan sistem, pemasangan ulang / peningkatan OS, kerusakan hard drive, kerusakan perangkat lunak, atau alasan lain yang tidak diketahui.

Jika anda sedang mengalami masalah tersebut, jangan panik karena anda bisa kembali memulihkan beragam file & dokumen penting anda yang hilang secara permanen dengan mudah dan juga cepat. Lantas bagaimana cara mengembalikannya?

Kali ini kita akan mencoba untuk menggunakan bantuan pihak ketiga yakni dengan data recovery software  yang sudah banyak sekali tersedia di pasaran dan salah satu yang populer adalah EaseUS Data Recovery Wizard.

EaseUS Data Recovery Wizard adalah perangkat lunak gratis pemulihan data yang hilang secara permanen akibat berbagai hal seperti kesalahan manusia, serangan virus, kerusakan sistem hingga kegagalan update sistem yang memiliki dukungan fitur yang lengkap dan gratis.

Ini adalah cara mudah memulihkan kembali beragam foto & video penting yang anda simpan para perangkat laptop dan komputer dengan mudah, cepat dan cara penggunaannya juga sangat simpel meskipun anda awam sekalipun.

Bagaimana cara menggunakan EaseUS Data Recovery Wizard agar membantu memulihkan file & dokumen penting anda dengan baik? Simak ulasan langkah-langkahnya dibawah ini.

  1. Pertama, download software EaseUS Data Recovery di situs resmi.
  2. Install pada komputer PC atau laptop dan buka software tersebut.
  3. Langkah selanjutnya adalah memilih lokasi dimana file yang terhapus berada sebelumnya. anda bisa cek di folder atau drive atau juga opsi lainnya seperti memilih partisi, hard drive, atau perangkat penyimpanan eksternal lainnya.
  4. Setelah anda pilih kemudian klik ( SCAN ). Software ini akan melakukan scanning untuk kemudian menampilkan data anda.
  5. Setelah itu muncul semua data yang tersebunyi dan dapat anda pulihkan.
  6. Centang data yang ingin anda kembalikan/pulihkan, kemudian klik ( Recovery ).
  7. File yang hilang/terhapus/ter-format akan kembali bisa anda temukan pada folder dimana file tersebut berada. Selesai.

Mudah dan praktis sekali untuk mengoperasikan salah satu recovery software terbaik dan populer dari EaseUS tersebut. Anda bisa mencoba untuk versi trial alias gratis dengan maksimal pemulihan 2GB.

Selain itu, anda bisa mencoba versi berbayar untuk mendapatkan fitur yang lebih lengkap dengan unlimited file recovery untuk menjaga file & dokumen penting anda agar senantiasa aman.

MITOS TENTANG BAYI MAKAN

Ternyata banyak mitos dalam pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI yang belum tentu benar. Cari tahu dulu kebenarannya.

1. MITOS: Bayi belum mengerti rasa makanan, jadi berikan satu jenis makanan saja terlebih dulu.

FAKTA: Saat mengenalkan makanan padat pertama kali pada bayi, sebaiknya memang memberi satu jenis bahan makanan saja. Hal ini untuk mengetahui reaksi simpang atau alergi terhadap makanan. Selain itu untuk memberi rekaman rasa pada bayi sehingga ia lebih mengenal makanan padat pertamanya. Seiring bertambahnya usia, Anda perlu menambah jenis makanan untuk dikenalkan. Anda bisa mencampur bahan makanan yang sudah lebih dulu dikenalkan dengan jenis bahan makanan baru.

2. MITOS: Benarkah bayi yang belum tumbuh gigi belum perlu dikenalkan makanan yang bertekstur?

FAKTA: Tumbuhnya gigi tidak menjadi tolak ukur kapan bayi perlu dikenalkan makanan padat. Makanan bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi. Dengan makanan yang bertekstur inilah bayi akan memposisikan makanan di antara rahangnya untuk dikunyah dan menggerakkan rahangnya ke atas dan bawah untuk menghaluskan makanan sebelum ditelan. Sehingga sangat penting untuk memberikan makanan yang bertekstur ketika bayi berusia 8 bulan. Keterampilan ini juga akan membantu bayi belajar bicara karena adanya gerakan rahang ke atas dan ke bawah.

3. MITOS: Bayi boleh diberi makanan lembut terus menerus, yang penting makanan lebih mudah masuk.

FAKTA: Pengenalan MPASI dilakukan secara bertahap baik dari jenis, tekstur maupun jumlahnya. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi harus diberi makanan yang lebih padat dan bertekstur. Makanan cair seperti seperti pure bisa diberikan saat usia 6-7 bulan. Usia 7- 9 bulan beri makanan yang lebih padat dan kental. Nasi tim bisa mulai diberikan di usia 9 bulan. Beri juga lauk pauk yang dicincang kasar secara terpisah. Di usia 12 bulan bisa mulai dikenalkan makanan keluarga, tentu dengan potongan lebih kecil. Sehingga bayi akan belajar mengunyah dan merangsang pertumbuhan gigi dan perkembangan oromotornya.

4. MITOS: Bayi yang suka melepeh atau menyembur makanan artinya tidak menyukai makanannya.

FAKTA: Bayi yang baru belajar makan akan menyemburkan makanannya karena reflek akibat ada benda asing yang masuk ke dalam mulutnya. Namun untuk bayi yang lebih tua, menyemburkan makanan merupakan respon bayi karena ia sudah kenyang atau karena tidak suka makanannya.

5. MITOS: Bayi cukup diberi susu saja jika tidak mau makan.

FAKTA: Menggunakan ASI atau susu untuk mengganti makanan saat bayi menolak makan sebaiknya tidak dilakukan. Setelah 6 bulan, ASI saja tidak cukup memenuhi kebutuhan bayi. Energi dan beberapa mikro nutrien tidak dapat lagi dipenuhi seluruhnya dari ASI. Pengenalan makanan yang tepat pada bayi akan berpengaruh pada perkembangan pencernaan, oral motor dan sosial kemandirian anak dan mencegah masalah kesulitan makan nantinya.

6. MITOS: Memberi makan bayi bisa dengan bermain, karena yang penting adalah makan.

FAKTA: Saat makan, sebaiknya Anda dan bayi fokus pada acara makan saja. Jika anak sedang bermain saat waktunya makan, Anda bisa mengalihkan mainannya pada makanan yang akan dimakan. Misalnya mengajak anak bermain tebak warna dari sayuran yang sedang dimakan. Dengan membiasakan anak disiplin makan dan fokus pada makanannya, akan membuat bayi memahami pola yang Anda bentuk. Misalnya saat ia didudukan di high chair, anak akan mengerti bahwa ini waktunya makan. Hal ini juga memudahkan bayi mengenal ritme waktu yang teratur.

sumber: www.ayahbunda.co.id

20 Agustus 2015

GANGGUAN PENCERNAAN BAYI

 
Kenali gangguan sistem pencernaan pada bayi dan balita dan cara mengatasinya.

1. IRRITABLE BOWEL SYNDROME

Gangguan fungsi seluruh sistem pencernaan bayi sehingga menyebabkan sakit perut, sembelit, atau diare. Penyebabnya belum diketahui pasti. Beberapa ahli memperkirakan berkaitan dengan kontraksi usus yang tidak normal.

Gejala: kebiasaan buang air besar (BAB) berubah, lebih sering jika diare dan lebih jarang jika sembelit.

Atasi dengan: Menghentikan pemberian makanan atau minuman yang memicu timbulnya gejala, seperti yang banyak bumbu, terlalu manis, asam atau asin.

2. HIPERTROFI PILORUS STENOSIS (Hypertrophy Pyloric Stenosis)

Penyebabnya karena kelainan saluran pencernaan, ditandai penyempitan saluran usus 12 jari akibat penebalan otot dinding usus, yang mengakibatkan makanan akan dimuntahkan kembali oleh bayi.

Gejala: Muntah yang biasanya muncul saat bayi berusia 2–12 minggu.

Atasi dengan: Menjalani operasi kecil pada otot-otot pilorus yang disebut pyloromyotomy. Operasi dilakukan dengan menyayat, tidak memotong otot pilorus yang menebal untuk melebarkan saluran.

3. SAKIT PERUT BERULANG

Sering dialami anak usia 3 tahun. Bayi akan rewel karena belum mampu mengemukakan keluhannya. Penyebabnya bisa gangguan psikologis, sosial, dan lingkungan yang memicu stres, seperti hari pertama sekolah.

Gejala: Sakit perut berulang yang berupa serangan nyeri perut tiga kali atau lebih selama lebih dari tiga bulan dan mengakibatkan gangguan aktivitas.

Atasi dengan: Mencari faktor penyebab utamanya. Bila disebabkan faktor psikis, konsultasikan kepada psikolog anak.

4. DIARE KARENA ALERGI

Penyebabnya alergi terhadap protein susu sapi.

Gejala: Diare berlendir dan terkadang terdapat darah, kulit gatal kemerahan dan batuk berdahak.

Atasi dengan: Menghentikan pemberian susu sapi kepada bayi dan menggantinya dengan susu kedelai atau susu khusus yang proteinnya telah diproses. Hindari produk makanan yang mengandung susu sapi.

5. RADANG USUS BUNTU

Dalam istilah medis disebut Appendicitis atau peradangan pada appendiks (usus buntu). Penyebabnya karena ada sebagian kotoran di usus atau sisa makanan terperangkap di dalamnya. Apendiks yang radang akan menyebabkan nyeri dan membuat usus rentan pecah.

Gejala: Sakit perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak ke samping kanan bawah, nafsu makan menurun, mual dan muntah, diare dan demam.

Atasi dengan: Dilakukan operasi dengan membuka dinding perut untuk memotong dan membuang apendiks atau usus buntu yang meradang tersebut

6. USUS TERLIPAT

Ini terjadi bila satu bagian usus masuk ke dalam usus yang terletak di atasnya dan terjadi secara spontan. Banyak dialami bayi yang usia 5-10 bulan. Penyebabnya belum diketahui.

Gejala: Bayi menangis, muntah berupa cairan hijau, diare berdarah, dan bila ususnya sudah tersumbat total, bayi tidak dapat buang angin dan buang air besar.

Atasi dengan: Memberi cairan kontras untuk mengetahui bagian usus yang terlipat atau dilakukan tindakan pembedahan.

7. PERDARAHAN SALURAN CERNA ATAS

Bayi menunjukkan cairan muntah disertai bercak darah segar atau darah yang berwarna kehitaman seperti kopi, akibat darah yang mengalami denaturasi oleh asam lambung. Penyebabnya karena ada luka tukak dan duodenum (pada usus 12 jari) atau ada varises pada kerongkongan yang pecah.

Gejala: Muntah darah dan kotoran (feses) yang dikeluarkan saat buang air besar berwarna hitam.

Atasi dengan: Membawa bayi ke dokter atau rumah sakit terdekat.

8. ATRESIA BILIER

Gangguan sistem pencernaan yang kerap dialami bayi di minggu pertama lahir. Gangguannya berupa penyumbatan total aliran empedu akibat saluran empedu hilang sebagian atau seluruhnya. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun diduga berkaitan dengan infeksi oleh virus Sitomegalo Rubella, Rotavirus, dan Reovirus tipe 3.

Gejala: Bayi kuning sejak lahir, buang air kecil berwarna coklat dan buang air besar berwarna putih seperti dempul.

Atasi dengan: Membawa bayi ke dokter, karena biasanya diatasi dengan tindakan operasi, tidak cukup dengan menjemur bayi yang kuning selama 2-3 minggu.

9. GANGGUAN PENCERNAAN LAIN

- Refluks. Dialami oleh 50% bayi usia kurang dari 3 bulan dan 5% oleh bayi usia 10-12 bulan.
- Diare karena infeksi. 70% kasus diare akut pada bayi disebabkan infeksi rotavirus.
- Kolik infantile. Dialami sekitar 20% bayi usia 2 minggu sampai 4 bulan.
- Intoleransi laktosa. Banyak ditemukan pada bayi dan dapat hilang setelah anak berumur 3-4 tahun.
- Sembelit. Lebih sering ditemukan pada anak prasekolah dan anak sekolah.
- Kembung. Pada bayi umumnya karena sistem pencernaannya belum berkembang dan berfungsi dengan baik.
- Cegukan. Cegukan banyak dialami bayi karena belum “pandai” makan dan minum.

sumber: www.ayahbunda.co.id

BAGAIMANA MERAWAT ANAK DEMAM DI RUMAH?

Ukurlah suhu tubuh anak anda dengan termometer. Penilaian suhu melalui sentuhan tangan sangat tidak akurat. Jangan berpikir bahwa keparahan penyakit tergantung dari tingginya demam. Banyak penyakit berat dan mematikan yang tidak disertai dengan demam tinggi.

Hal-hal yang harus diperiksa saat anak ada demam adalah:

1. WARNA KULIT

- Perhatikan warna kulit, bibir dan lidah, apakah ada perubahan warna?
- Anda harus khawatir jika bibir tampak biru atau pucat, dan kulit berbercak-bercak seperti marmer.

2. TINGKAT AKTIVITAS ANAK

- Apakah anak sadar dan respon penuh?
- Apakah anak sangat lemas dan sulit untuk bangun?
- Apakah anak menangis dengan kuat ataukah lemah?
- Apakah anak masih dapat berkomunikasi dengan baik seperti biasa dan main seperti biasa?

3. KECUKUPAN CAIRAN (HIDRASI)

- Apakah asupan cairan cukup?
- Apakah anak masih dapat minum?
- Apakah mulut dan lidah tampak basah?
- Apakah jumlah air seni berkurang?
- Apakah frekuensi berkemih berkurang?
- Apakah cubitan kulit perut kembali dengan cepat?
- Apakah anak muntah hijau?

4. POLA NAPAS

- Apakah napas anak tampak cepat?
- Apakah saat napas anak merintih?
- Apakah terdapat tarikan dinding dada saat bernapas?

5. POLA DEMAM

- Apakah anak demam lebih dari 5 hari?
- Apakah anak anda berusia kurang dari 3 bulan dan demam lebih dari 38 C?
- Apakah usia anak 3-6 bulan dan demam lebih dari 39 C?

6. PERHATIKANLAH SENDI-SENDI

- Adakah pembengkakan sendi?
- Apakah gerakan anak terbatas karena terdapat kelumpuhan atau nyeri tungkai?

7. TANDA LAIN

- Perhatikan adakah perdarahan?
- Leher yang kaku?
- Atau ubun-ubun yang membonjol?

KAPAN PERLU MEMBAWA ANAK KE DOKTER?

- Usia anak kurang dari 3 bulan (kecuali anak anda pasca imunisasi DPT, demam dapat disebabkan karena efek samping imunisasi).
- Demam lebih dari 40,5 C
- Anak sulit dibangunkan
- Leher kaku
- Tidak mampu makan, menelan dan mengeluarkan banyak liur
- Kesulitan bernapas (sesak napas)
- Bercak-bercak biru keunguan pada kulit.
- Anak mengeluh rasa nyeri atau terbakar saat berkemih.
- Anak kejang
- Anda merasa ada yang tidak beres dan perlu pendapat dokter untuk menilainya

ANDA DAPAT MERAWAT ANAK DEMAM DENGAN CARA:

- Memberikan obat penurun panas
- Memberian cairan yang cukup, minum sedikit-sedikit tapi sering.
- Gunakan pakaian yang ringan, jangan membungkus anak berlebihan.
- Jika anak kedinginan dan menggigil dapat diselimuti dengan selimut yang tidak tebal.
- Jangan memberikan obat demam secara rutin, pantaulah pola demam anak dan berikan obat demam bila perlu.

sumber: www.milissehat.web.id

LIMA TIPS JITU MEREDAKAN TANGISAN BAYI



Semua orang tua yang sedang memiliki bayi pasti tertarik dengan topik ini. Terkadang di tengah malam yang hening, tiba-tiba si bayi menangis keras dan sulit dihentikan. Berikut ini cara-cara Dr Harvey Karp untuk meredakan tangisan bayi.
Sejak bayi lahir hingga 3 bulan pertama, Dr Harvey menamakannya sebagai Trimester Keempat. Mengapa demikian? Karena pada masa itu bayi masih melakukan penyesuaian dengan lingkungan baru di luar rahim. Pada dasarnya bayi menangis ada alasannya, misalnya lapar, sakit perut, mengantuk, kegerahan, kedinginan, ingin digendong, atau bosan. Bila kita sudah menerka-nerka dan melakukan berbagai cara untuk menjawab tangisannya namun tangisan tidak bisa diredakan juga, berikut ini beberapa tips dari Dr Harvey Karp.

Dalam videonya The Happiest Baby On The Block, Dr Karp menjabarkan cara-cara meredakan tangisan bayi yang disingkat menjadi 5S. Apa saja 5S itu?

1. SWADDLING (BEDONG)

Bedong dapat meredakan tangisan bayi karena membuat hangat dan terdekap, serasa seperti masih di dalam rahim. Perhatikan cara membedong yang baik karena bedong yang terlalu kencang tidak baik untuk bayi. Pilihlah bahan kain yang nyaman agar bayi tidak kepanasan.

2. SIDE/STOMACH POSITION

Bila bedong saja belum cukup, gendong bayi dalam posisi miring atau tengkurap. Secara refleks, tangisan bayi akan mereda.

3. SWINGING

Ayunan lembut dapat menenangkan bayi, tetapi ayunan yang paling ampuh untuk meredakan tangisan bayi adalah jiggling, yaitu mengayunkan badan bayi secara lembut sekali dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, sehingga kepala bayi terayun seperti gerakan geleng-geleng kepala lembut. Lakukan perlahan, hal ini aman bila tidak dilakukan dengan gerakan kencang.

Untuk lebih jelasnya bagaimana melakukan jiggling, simaklah video ini --> http://youtu.be/QCg4EsJM6vc . Cara ini ampuh untuk meredakan tangisan bayi dalam sesaat. Jiggling dapat dilakukan pada bayi yang tengkurap ataupun terlentang.

4. SHUSHING

Shushing adalah membuat suara “sus….” yang panjang di telinga bayi. Suara ini adalah suara white noise yang ampuh untuk meredakan tangisan bayi. Suara shushing ini mirip dengan suara yang didengar bayi ketika ia masih berada di dalam rahim.

5. SUCK

Suck (menghisap) adalah salah satu kegemaran bayi. Bayi butuh menghisap sesuatu. Bila tidak ada empeng, untuk kondisi darurat biarkan bayi menghisap jari kita untuk menghentikan tangisannya. Namun pastikan jari Anda benar-benar bersih. Lakukan “S” kelima ini hanya bila terpaksa.

sumber: http://id.theasianparent.com/
— with Susy Susanti.

ULASAN DOKTER TENTANG OBAT BATUK UNTUK BAYI


Bayi terkena penyakit batuk pilek tentunya kasihan sekali. Ia jadi tidak dapat tidur nyenyak dan rewel. Sebagian disertai demam, serta beresiko terkena infeksi telinga. Ayah dan ibu tentunya ingin bidadari kecil ini segera sembuh dari penyakit ini. Bolehkah memberikan obat batuk pada bayi?

Kali ini, kami menanyakan seputar obat batuk pilek untuk bayi, kepada Dokter Spesialis Anak, dr. Edward Surjono, Sp.A. Berikut ini adalah ulasannya.

BATUK PILEK DAPAT TERJADI 10 KALI DALAM SETAHUN

Batuk atau pilek pada anak – anak adalah hal yang biasa dan lumrah terjadi. Dalam setahun batuk pilek bisa terjadi hingga 10 kali bahkan lebih, terutama pada anak yang memiliki bakat alergi.

Tidak semua batuk pilek perlu diberikan obat. Selama anak tetap aktif, makan/minum seperti biasa, bermain seperti biasa dan tidur tidak terganggu, ia tidak perlu diberikan obat.

Yang penting, ketahuilah penyebabnya. Misalnya, apakah anak memiliki turunan alergi? Sering bersin di pagi hari? Apakah kulitnya kemerahan/sensitif? Apakah ia memiliki penyakit asma?

BAGAIMANA POLA HIDUP SEHAT UNTUK MEMINIMALKAN PENYAKIT BATUK?

Biasakanlah pola hidup yang baik dan bersih agar anak tidak batuk karena debu. Hal-hal kecil yang sering kita tidak sadari misalnya ketika kita bersih-bersih rumah.

Bila sedang menyapu, ganti gorden, atau sprei, anak harus berada di luar kamar. Bila debu terlalu banyak, sebaiknya jangan disapu tetapi langsung divakum atau dipel. Begitu pula kemoceng sebaiknya dihindari, gunakanlah lap basah sebagai gantinya.

Boneka berbulu yang menjadi sarang debu harus sering dibersihkan, atau disingkirkan dan dibungkus plastik. Rak buku, lemari baju, kipas angin, serta AC juga harus rajin dibersihkan.

Bila anak Anda tidur menggunakan AC di malam hari, sebaiknya AC tidak nonstop. Gunakan timer untuk mengatur lama penggunaan AC. Gunakan selimut atau baju lengan panjang dan celana panjang dengan kaos kaki, bila diperlukan.

APAKAH OBAT BATUK YANG BAIK UNTUK BAYI, DAN MULAI USIA BERAPA BOLEH DIBERIKAN?

Tidak semua batuk pilek butuh obat. Apabila mengganggu sekali dapat diberikan obat batuk pilek yang paling ringan seperti salinase / Nacl 0.9 % atau “air garam steril” yang tidak mengandung bahan yang berbahaya.

Cairan ini aman dan dapat diberikan kapan saja dengan tetesan berapapun juga, bila terkena mata pun tidak mempunyai efek samping.

Obat-obat batuk pilek lainnya, sebaiknya dihindari bila tidak diperlukan atau dengan pertimbangan tertentu setelah konsultasi dengan dokter masing-masing.

APA BENAR BAYI YANG MENYUSU ASI BISA SEMBUH BILA IBUNYA YANG MINUM OBAT BATUK?

Bayi tidak akan mendapatkan efek bila obat batuk pilek diberikan kepada ibu, karena obat-obatan jenis ini tidak dikeluarkan melalui ASI. Andaikan ada yang tersalurkan lewat ASI-pun, jumlahnya sangat sedikit sekali sehingga hampir tidak ada.

Ada beberapa obat batuk yang tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui, jadi perhatikan label obat baik-baik dan bila ragu konsultasikanlah ke dokter terlebih dahulu.

dr. Edward Surjono, Sp.A
- Staff pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya
- RS Grha Kedoya, Jalan Panjang Arteri no 26, Kedoya, Jakarta Barat. Telp. 021-29910999

sumber: http://id.theasianparent.com/
— with Susy Susanti.

KENAPA BAYI BARU LAHIR SERING BANGUN TENGAH MALAM?








 
Tidak sedikit orangtua baru yang merasa stres karena kurang tidur setelah memiliki bayi. Mereka jadi kerap bangun malam akibat pola tidur bayi yang belum teratur. Kenapa bayi sering bangun tengah malam? Berapa lama bayi sebenarnya tidur? Yuk pahami pola tidur buah hati baru Anda.

Dokter anak Steven Dowshen dari Alfred I. du Pont Hospital for Children menjelaskan ada penyebabnya kenapa bayi baru lahir rata-rata terbangun di malam hari. Hal itu karena bayi baru lahir belum bisa membedakan antara siang dan malam. Lambungnya yang kecil juga belum bisa menampung ASI atau susu formula cukup banyak untuk membuat mereka kenyang dalam jangka waktu lama.

Seperti dikutip dari Kids Health, bayi baru lahir membutuhkan makanan setiap beberapa jam. Tidak peduli itu apakah siang atau malah hari, mereka pasti akan bangun dan menangis saat merasa lapar.

BERAPA LAMA BAYI BARU LAHIR TIDUR?

Bayi yang baru lahir tidur selama 16 jam setiap harinya (atau bahkan lebih). Bayi baru lahir punya fase tidur yang berbeda yaitu mengantuk, gerakan mata cepat (REM: Rapid Eye Movement), tidur ringan, tidur nyenyak dan tidur yang sangat nyenyak. Seiring pertumbuhannya, tahapan tidurnya itu pun akan meningkat.

Memang awalnya orangtua baru bisa sangat stres menghadapi pola tidur bayi yang hanya bisa tidur nyenyak selama 3-4 jam ini. Sabar adalah kuncinya. Saat bayi semakin besar, dia akan beradaptasi dengan lingkungan di luar janin.

Bayi yang baru lahir juga harus diperhatikan kebutuhan makanannya. Cukup banyak dokter anak yang menyarankan pada para ibu agar tidak membiarkan bayi baru mereka tidur terlalu lama sehingga tidak disusui. Artinya ibu harus menawari bayi ASI setiap 3-4 jam atau bahkan lebih sering pada bayi yang berat badannya kurang atau lahir prematur. Perlu diketahui, bayi ASI juga akan lebih cepat lapar ketimbang bayi yang minum susu formula. Hal itu karena ASI lebih cepat dicerna oleh bayi. Sehingga bayi ASI setidaknya harus disusui setiap dua jam di minggu pertama kelahirannya.

BAGAIMANA BAYI SEHARUSNYA TIDUR?

Agar bayi terbiasa dengan waktu tidurnya, jadikanlah hal itu sebagai rutinitas. Namun perlu diingat, butuh waktu beberapa minggu untuk otak bayi bisa membedakan antara siang dan malam. Tidak ada trik khusus bagaimana agar proses itu bisa terjadi lebih cepat, kecuali Anda terus konsisten dengan rutinitas yang sudah diterapkan.

Selain waktu tidur, yang juga perlu diperhatikan adalah situasi bayi ketika tidur. Ciptakan lingkungan yang aman untuk bayi. Jangan taruh benda yang bisa membuatnya sulit bernapas, seperti mainan, bantal atau selimut. Agar bayi tetap hangat, tanpa selimut, gunakan saja baju dan celana panjang.

Posisi tidur bayi juga perlu diperhatikan. Tahun 1992 American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi agar tidur dengan posisi miring atau terlentang untuk mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi (SIDS).

Namun saat bayi berusia 5-6 bulan, rata-rata bayi sudah bisa berguling ke sisi kanan kirinya. Sehingga orangtua perlu memberikan pembatas bagi bayinya, terutama saat tidur di malam hari. Namun biasanya risiko SIDS sudah mulai berkurang saat usia tersebut.

MEMBUAT BAYI BARU TIDUR DI MALAM HARI

Anda bisa membuat bayi baru terbiasa dengan situasi di luar janin pasca ia lahir dengan menghindari memberinya terlalu banyak stimulasi saat disusui atau diganti popoknya. Usahakan Anda tidur dengan lampu yang tidak terlalu terang. Jangan ajak bayi bermain atau terlalu banyak bicara dengannya. Hal-hal yang Anda lakukan itu akan membuatnya berpikir kalau malam hari adalah waktunya tidur.

Bayi yang terlalu lelah di siang hari dapat membuatnya sulit tidur di waktu malam. Membuat bayi terus terjaga di siang hari agar dia bisa lelah dan tidur nyenyak di malam hari, justru malah tidak akan membuatnya tidur nyenyak.

Saat akan tidur, lakukan rutinitas yang memang dilakukan menjelang tidur seperti membacakannya buku atau menyanyi. Meskipun si kecil masih terlalu muda untuk memahami kalau itu adalah sebuah rutinitas, setidaknya Anda sudah melakukan pola yang benar dan bermanfaat saat dia mulai besar.

Ketika bayi mulai rewel, tidak apa-apa Anda menggendong, memeluk dan bernyanyi untuk menenangkannya. Di bulan pertama kelahirnya, 'memanjakan' si kecil bukanlah suatu masalah. Malah penelitian menunjukkan bayi yang sering digendong risiko mengalami kolik dan rewel menurun.

sumber: http://health.detik.com/
— with Susy Susanti.