Halaman

Disiplin, Percaya Diri, dan Tangguh Adalah Kunci Kesuksesan

Welcome

Living with Integrity (Memercayai,Mengatakan dan Melakukan yang Benar sesuai Panggilan Allah)

29 Maret 2010

Kunci Menuju Bahagia dan Sukses di dalam kehidupan

Kunci Menuju BAHAGIA dan SUKSES tidak selalu lurus:

Ada tikungan bernama KEGAGALAN,
Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN,
Ada tanjakan bernama KESULITAN,
Lampu merah bernama MUSUH,
Lampu kuning bernama KELUARGA,
Kita akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah HIDUP,
Ban serep bernama IMAN,
Mesin bernama PENGHARAPAN,
Asuransi bernama KASIH,
Pengemudi bernama TUHAN YESUS,

Maka sampailah kita ke tempat yang disebut SUKSES dan BAHAGIA !!!

Jangan Pernah

Konon dulu di Jepang ada tradisi anak akan membuang orang tua mereka yang sudah uzur ke hutan. Alkisah, suatu hari seorang pria berjalan tertatih-tatih karena membopong seorang wanita tua ke hutan untuk dibuang. Wanita tua itu adalah ibu kandungnya sendiri. Ketika pria itu menggendong ibunya ketengah hutan, disepanjang perjalanan sang ibu mematahkan ranting-ranting kecil yang bisa digapainya. Setelah sampai ditengah hutan, pria itu menurunkan ibunya sembari berkata: “Bu, kita sudah sampai.” Sebenarnya pria itu bergumul dengan perasaan sedih dihatinya, tetapi entah kenapa dia tega melakukannya. “Nak, Ibu sangat mengasihimu. Sejak kau kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang Ibu miliki dengan tulus, bahkan sampai detik ini. Ibu tidak ingin engkau tersesat saat pulang nanti, karena itu tadi Ibu mematahkan ranting-ranting kecil disepanjang jalan. Ikutilah patahan ranting itu maka engkau akan sampai dirumah dengan selamat.” Demikian pesan si Ibu sambil memberikan pelukan untuk yang terakhir kalinya. Mendengar itu, hati si anak menjadi hancur, ia tak bisa lagi membendung air matanya. Sambil menangis ia memeluk ibunya sangat erat. Kemudian digendongnya wanita tua itu untuk dibawa pulang. Konon, pria itu merawat ibunya dengan penuh kasih sampai ajal memanggil ibunda tercinta. Ketulusan kasih seorang ibu tidak berubah!

Kisah ini menjadi peneguh bagi kita bahwa kasih sayang seorang ibu tidak pernah berubah, meskipun seorang anak tega berbuat jahat kepada wanita yang sudah mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkannya. Di zaman ini, tidak sedikit kita menjumpai kejadian yang demikian. Memang sudah tidak ada lagi anak yang membuang orang tuanya ketengah hutan, tetapi ada banyak anak yang sibuk mengurus bisnis atau kehidupannya sendiri dan membiarkan orang tuanya menjalani hari tuanya dalam kesepian yang tidak bertepi. Ada pula anak yang karena tidak mau susah malah memasukkan orang tuanya ke panti jompo, dan jarang sekali pergi membesuknya.

Dulu waktu kita kecil, orang tua kita juga sibuk mencari nafkah yang akan digunakan untuk membeli susu, pakaian dan biaya sekolah kita, tetapi mereka tetap merawat kita. Tentu akan lebih mudah dan tidak merepotkan jika mereka menitipkan kita untuk diasuh serta dibesarkan dipanti asuhan atau dirumah singgah, tetapi mereka tidak melakukannya karena mereka mengasihi kita dengan tulus. Mengapa kita tidak memberikan cinta yang sama besarnya dengan cinta yang sudah kita terima dari mereka selama puluhan tahun?

Seharusnya kasih itu menular, lalu mengapa kasih orang tua itu tidak menular kepada kita? Mungkin karena kita terlalu egois dan tidak mau direpotkan. Mulai hari ini baiklah kita belajar untuk menghormati ibu, bapak atau mertua kita sepenuh hati. Lakukanlah, karena ada berkat khusus bagi orang yang menghormati orang tuanya!

DOA: Tuhan, ajarlah kami mengasihi orang tua sebagaimana mereka tulus mengasihi kami. Dalam nama Tuhan Yesus aku rindu melakukan ketetapanMu itu. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Anak yang berbudi pekerti menghormati dan mengasihi bapak-ibunya dalam segala keadaan

Tiga Kata Ajaib yang Membawa Pengaruh Besar

Di zaman modern ini sudah banyak orang yang sudah melupakan 3 kata ajaib ini, padahal 3 kata ajaib ini mampu menjadi jembatan dan membuka jalur komunikasi yang telah tertutup selama ini. TIDAK PERCAYA ?? AYO KITA BUKTIKAN !!

3 kata ajaib itu adalah: MAAF, TOLONG, TERIMA KASIH

MAAF

MATIUS 6:12, “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”

Memaafkan mengandung 4 macam arti : berdamai, melepaskan, mengampuni dan melupakan.
a. BERDAMAI
Ketika kita memaafkan seseorang atau meminta maaf atau kesalahan kita, sebenarnya kita sedang menaikkan bendera putih, meruntuhkan tembok pemisah dan membangun jembatan penghubung untuk memperdamaikan kedua belah pihak.

b. MELEPASKAN
Ketika kita menyakiti seseorang atau disakiti orang lain baik melalui perbuatan/perkataan , kita sebenarnya sedang menciptakan sebuah ikatan atau belenggu yang mengikatkan diri kalian berdua (si pembuat dan korban). Dan ketika kita memilih untuk tidak mengampuni dan melepaskan pengampunan, kita sedang mengikatkan diri dengan orang itu, dan otomatis persatuan terjadi yaitu persatuan dosa. Kita akan menjadi sama dengan orang yang terikat pada kita baik si pelaku dan korban. Permintaan maaf dengan disertai pengampunan akan membuka belenggu-belenggu dosa dan memberikan kemerdekaan yang seutuhnya.

c. MENGAMPUNI
Ketika kita mengampuni sebenarnya kita sedang mematikan “sengat” yang ditimbulkan akibat luka-luka oleh perkataan atau perbuatan. Apa yang ditimbulkan akibat dari perbuatan orang itu memang tidak dapat dilupakan, namun kenangan akan perbuatan itu sudah tidak berpengaruh terhadap diri kita lagi. Kita akan memiliki cara pandang yang baru dalam menilai masalah itu, dan ketika menceritakannya kepada orang lain, kita tidak merasa sakit hati lagi karena kita menjadi manusia yang berbeda.


TOLONG

Galatia 6:2, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus

TUHAN menciptakan manusia sebagai mahluk social dan hidup dalam satu komunitas yang membutuhkan dan ada ketergantungan satu sama lain. Tidak ada manusia super di muka bumi ini, dan TUHAN memakai orang lain untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan kita sebagai manusia.

Hidup tolong menolong menggambarkan sikap saling mengasihi dan peduli akan orang lain.

Banyak orang merasa takut melakukan hal ini, karena takut diperalat dan takut gengsinya turun. Menolong orang lain dan meminta pertolongan orang lain tidak akan menjatuhkan harga diri kita, malahan akan semakin meningkatkan harga diri kita karena kita akan dinilai sebagai orang yang rendah hati dan bermurah hati. Dan itulah yang TUHAN ingin kita lakukan sebagai anak-anak-NYA.


TERIMA KASIH

1 TESALONIKA 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Matius 22:39, “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

TERIMA KASIH menunjukkan 2 macam arti : Mengucap syukur, penghormatan dan penghargaan

a. MENGUCAP SYUKUR
Mengucap syukur adalah tanda kita berterima kasih atas pertolongan dan keterlibatan TUHAN secara adikodrati di dalam hidup kita.

b. PENGHORMATAN DAN PENGHARGAAN
Ketika kita menempatkan seseorang di atas kita, misal : pasangan, pemimpin, ketua. Respon kita kepada mereka akan berbeda dibandingkan dengan respon kita kepada orang yang dibawah kita, misal pembantu. Ketika orang-orang yang di atas kita memberikan pertolongan/ bantuan, dengan mudah kita memberikan ucapan terima kasih berkali-kali bahkan sampai membungkukkan badan. Tapi bandingkan takkala pembantu atau bawahan kita yang melakukannya, sangat jarang kita mendengar ucapan terima kasih ini.

FIRMAN TUHAN katakan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, siapa pun dia entah dia pembantu, tukang sampah, bahkan gelandangan sekalipun, ketika mereka memberikan pertolongan atau bantuan sudah menjadi tugas kita untuk berterima kasih. Dengan kita melakukan hal ini, itu berarti kita telah menghargai dan menghormati mereka sebagai ciptaan TUHAN.

Mari kita praktekkan 3 kata ajaib ini dalam keseharian kita. Dan anda akan melihat, dunia menjadi lebih indah dari sebelumnya.

Tunjukan dengan Perbuatan

"Orang lebih dahulu dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat," Anda bisa mempercayai pernyataan ini atau tidak, tetapi itulah kenyataannya. Jika Anda saat ini memiliki anak maka Anda akan melihatnya. Tidak peduli apa yang Anda perintahkan supaya dilakukan oleh anak-anak Anda, kecenderungan alami mereka adalah mengikuti apa yang mereka lihat Anda kerjakan.

Bagi sebagian besar orang, jika mereka melihat bahwa Anda bersikap positif, dapat dipercaya, dan mempunyai kualitas-kualitas mengagumkan, mereka akan mencari Anda sebagai pengaruh dalam kehidupan mereka. Saat Anda bertemu dengan orang-orang yang belum mengenal Anda, pada mulanya Anda pasti belum mempunyai pengaruh pada mereka. Orang-orang ini belum bisa melihat kualitas yang Anda di dalam diri, namun hal itu tidak akan berlangsung lama.

Pada saat berinteraksi dan mereka melihat segala tindakan Anda yang membangun kehidupan mereka maka disitulah Anda mendapatkan kepercayaan. Kepercayaan inilah yang sebenarnya membuat Anda memiliki pengaruh terhadap orang-orang di sekitar Anda. Oleh karena itu, jagalah kepercayaan yang mereka berikan dengan cara hidup benar di hadapan Tuhan.

"Dengan kata-kata saja seorang hamba tidak dapat diajari, sebab walaupun ia mengerti, namun ia tidak mengindahkannya."

Keteladanan yang Anda tampilkan melalui perbuatan memiliki pengaruh sangat besar dibandingkan perkataan yang indah dan enak didengar.

Leadership, John C.Maxwell

Terkadang kita........

Terkadang kita .....
Di dalam kekuatan .....
Di dalam kesuksesan .....
Di dalam keberhasilan ......
Tak ada lagi tempat bagi-Nya ......

Semua seakan berjalan begitu saja .....
Semua seakan memang sudah seharusnya ......
Semua seakan dapat berjalan tanpa-Nya ......

Dan .....
Terkadang kita .....
Dalam kelemahan ......
Dalam kegagalan .....
Dalam permasalahan ......
Justru ada tempat yang cukup luas .......
Bagi Tuhan .....

Adakah Tuhan menghendaki kegagalan ..... ?
Adakah Tuhan menghendaki kelemahan ..... ?
Adakah Tuhan menghendaki permasalahan ....... ?

Atau ......
Dia hanya minta .....
Kita sediakan cukup tempat .....
Dalam hidup kita bagi Dia ...... ?

Jadi ......
Saat ini ......
Hari ini ......
Entah kita berhasil atau gagal ......
Entah kita kuat atau lemah .......
Adakah kita sediakan cukup tempat bagi-Nya ......
Untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya ...... ?