Ternyata banyak mitos dalam pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI yang belum tentu benar. Cari tahu dulu kebenarannya.
1. MITOS: Bayi belum mengerti rasa makanan, jadi berikan satu jenis makanan saja terlebih dulu.
FAKTA: Saat mengenalkan makanan padat pertama kali pada bayi, sebaiknya
memang memberi satu jenis bahan makanan saja. Hal ini untuk mengetahui
reaksi simpang atau alergi terhadap makanan. Selain itu untuk memberi
rekaman rasa pada bayi sehingga ia lebih mengenal makanan padat
pertamanya. Seiring bertambahnya usia, Anda perlu menambah jenis makanan
untuk dikenalkan. Anda bisa mencampur bahan makanan yang sudah lebih
dulu dikenalkan dengan jenis bahan makanan baru.
2. MITOS: Benarkah bayi yang belum tumbuh gigi belum perlu dikenalkan makanan yang bertekstur?
FAKTA: Tumbuhnya gigi tidak menjadi tolak ukur kapan bayi perlu
dikenalkan makanan padat. Makanan bertekstur dapat merangsang
pertumbuhan gigi. Dengan makanan yang bertekstur inilah bayi akan
memposisikan makanan di antara rahangnya untuk dikunyah dan menggerakkan
rahangnya ke atas dan bawah untuk menghaluskan makanan sebelum ditelan.
Sehingga sangat penting untuk memberikan makanan yang bertekstur ketika
bayi berusia 8 bulan. Keterampilan ini juga akan membantu bayi belajar
bicara karena adanya gerakan rahang ke atas dan ke bawah.
3. MITOS: Bayi boleh diberi makanan lembut terus menerus, yang penting makanan lebih mudah masuk.
FAKTA: Pengenalan MPASI dilakukan secara bertahap baik dari jenis,
tekstur maupun jumlahnya. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi harus
diberi makanan yang lebih padat dan bertekstur. Makanan cair seperti
seperti pure bisa diberikan saat usia 6-7 bulan. Usia 7- 9 bulan beri
makanan yang lebih padat dan kental. Nasi tim bisa mulai diberikan di
usia 9 bulan. Beri juga lauk pauk yang dicincang kasar secara terpisah.
Di usia 12 bulan bisa mulai dikenalkan makanan keluarga, tentu dengan
potongan lebih kecil. Sehingga bayi akan belajar mengunyah dan
merangsang pertumbuhan gigi dan perkembangan oromotornya.
4. MITOS: Bayi yang suka melepeh atau menyembur makanan artinya tidak menyukai makanannya.
FAKTA: Bayi yang baru belajar makan akan menyemburkan makanannya karena
reflek akibat ada benda asing yang masuk ke dalam mulutnya. Namun untuk
bayi yang lebih tua, menyemburkan makanan merupakan respon bayi karena
ia sudah kenyang atau karena tidak suka makanannya.
5. MITOS: Bayi cukup diberi susu saja jika tidak mau makan.
FAKTA: Menggunakan ASI atau susu untuk mengganti makanan saat bayi
menolak makan sebaiknya tidak dilakukan. Setelah 6 bulan, ASI saja tidak
cukup memenuhi kebutuhan bayi. Energi dan beberapa mikro nutrien tidak
dapat lagi dipenuhi seluruhnya dari ASI. Pengenalan makanan yang tepat
pada bayi akan berpengaruh pada perkembangan pencernaan, oral motor dan
sosial kemandirian anak dan mencegah masalah kesulitan makan nantinya.
6. MITOS: Memberi makan bayi bisa dengan bermain, karena yang penting adalah makan.
FAKTA: Saat makan, sebaiknya Anda dan bayi fokus pada acara makan saja.
Jika anak sedang bermain saat waktunya makan, Anda bisa mengalihkan
mainannya pada makanan yang akan dimakan. Misalnya mengajak anak bermain
tebak warna dari sayuran yang sedang dimakan. Dengan membiasakan anak
disiplin makan dan fokus pada makanannya, akan membuat bayi memahami
pola yang Anda bentuk. Misalnya saat ia didudukan di high chair, anak
akan mengerti bahwa ini waktunya makan. Hal ini juga memudahkan bayi
mengenal ritme waktu yang teratur.
sumber: www.ayahbunda.co.id