Halaman

Disiplin, Percaya Diri, dan Tangguh Adalah Kunci Kesuksesan

Welcome

Living with Integrity (Memercayai,Mengatakan dan Melakukan yang Benar sesuai Panggilan Allah)

24 Januari 2013

For My Son and Daughter

      Hidup ini terasa seringkali seperti hanya sebuah rutinitas dan penuh keseragaman.  Setkurang lebih iap hari bangun pagi bersiap diri dan kembali menghadapi rutinitas yang sama di tempat kerja.   Ketika malam tibalah saat beristirahat untuk menghadapi hari esok yang kurang lebih akan sama.   Sebenarnya buat apa sih semuanya itu ?
Kenapa saya harus berlelah diri dan mengembang diri hanya agar bisa mengikuti perkembangan zaman,yang toh pada akhirnya merepotkan diri sendiri.

      Ah.........nggak tahulah....

      Seorang bijak dimasa lampau dengan jeli mengamati bahwa sebenarnya tidak ada yang baru di bawah matahari ini.   Matahari terbit, matahari terbenam, lalu  terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.   Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.

    Yah......mungkin ada benarnya.  Mungkin saat ini pikiran saya sedang penat,semangat saya sedang kendor.   Hidup jadi terasa membosankan,setiap iramanya jadi tidak berarti lagi.   Detik-detik hanya berjalan begitu saja.   Namun orang bijak yang sama menyarankan untuk sesekali datang ke rumah duka, melihat bahwa pada akhirnya kita akan berakhir seperti itu.   Artinya kurang lebih agar kita menghargai setiap detik yang berlalu.    Alasanya sederhana : [menurutku] hidup ini cuma sekali dan seharusny cukup unta yang sekali itu cukup untuk hidup.
Duh..... bodohnya diri ini....


Ketika Aku Sudah Tua

Ketika aku sudah tua, bukan aku yang semula
Mengertilah,bersabarlah sedikit terhadap aku.
Ketika pakaianku terciprat sup,ketika aku lupa bagaimanamengikat tali sepatu,
ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.
Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar,
bersabarlah mendengarkan,jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil,aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan
agar kau tidur.
Ketika aku memerlukan untuk memandikanku,jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi ??
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang teknologi dan hal-hal baru,jangan mengejekku.    
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu saabar menjawab setiap "mengapa" darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan,ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.   
Seperti aku  memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.bagiku,apa
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. 
Sebenarnya  bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting,asalkan kau disamping 
mendengarkan,aku sudah sangat puas.  Ketika kau memandang aku yang mulai menua,
janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapi ketika kamu mulai belajar 
menjalani kehidupan.  Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan
ini, sekarang temani aku menjalani sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran,aku akan memberikan senyuman penuh rasa syukur,
dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.


From Dad & Mom


Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

Tidak ada komentar: