Halaman

Disiplin, Percaya Diri, dan Tangguh Adalah Kunci Kesuksesan

Welcome

Living with Integrity (Memercayai,Mengatakan dan Melakukan yang Benar sesuai Panggilan Allah)

20 Agustus 2015

BAYI JUGA BISA STRES

 
Bayi juga bisa stres. Sayangnya, dia belum bisa ngomong memberitahukan hal-hal apa saja yang menjadi sumber stresnya. Tugas kita untuk membuat bayi nyaman dan bebas stres. Kenali dulu gejala dan penyebabnya, kemudian cari solusinya.

GEJALA

1. Rewel dan menangis. Menangis adalah tanda paling mudah dikenali bila bayi Anda sedang stres. Semakin keras dan lama tangisannya, menandakan dia semakin stres.

2. Murung. Biasanya ceria dan lincah kini ia pemurung dan enggan diajak bermain.

3. Tidur gelisah. Anak batita sangat membutuhkan tidur nyenyak dalam masa pertumbuhannya. Bayi kadangkala tidak tidur nyenyak. Tapi, Anda harus waspada bila bayi kecil kerap tidur gelisah. Terlebih bila bukan karena popoknya basah, haus atau lapar.

4. Perubahan kondisi fisik. Stres bisa menyebabkan anak sulit makan sehingga berat badannya berkurang. Selain itu stres biasanya menyerang organ paling lemah, misalnya kulit. Tanpa pemicu alergi, kulit seseorang bisa menunjukkan gejala alergi karena stres.

5. Tidak mau lepas. Bayi lengket terus pada ibunya. Biasanya tidak bermasalah bila ibu tak ada di sisinya. Kini Anda pergi sebentar saja dia menangis.

PENYEBAB

1. Kebutuhan dasar tidak terpenuhi. Lapar atau haus dan Anda tidak segera memberinya makanan atau minuman. Sering ditinggal sendirian sehingga kurang perhatian.

2. Rasa sakit dan tidak nyaman. Bayi tidak dapat mengatakan jika bagian mana dia merasa sakit atau tidak nyaman. Bila orang tua atau pengasuh tidak bisa mengenali sumber penyakit itu, bayi bisa stres.

3. Ayah dan ibu bertengkar. Bayi bisa sangat peka dengan kondisi emosi orang tuanya. Dia bisa merasakan situasi tegang dari ekspresi wajah dan nada bicara yang tinggi dan keras.

4. Tertular ibu. Ibu stres dapat menyebabkan bayi ikut stres, karena cara menangani bayi akan menjadi tidak tenang. Bayi dapat merasakan tekanan otot saat digendong, ekspresi wajah dan nada suara ibunya.

5. Sering pindah rumah. Menyebabkan anak tidak memiliki ‘home base’ yang memberinya rasa aman dan nyaman. Meski anak tetap dalam pengasuhan ibunya, ibu yang tidak mudah beradaptasi dapat mempengaruhi pengasuhannya pada bayi.

6. Berganti-ganti pengasuh dalam waktu singkat. Menyebabkan sering terjadi perubahan cara mengasuh. Bisa muncul perilaku menarik perhatian orang dengan cara negatif, misalnya sering menganggu, dan anak juga jadi mudah rewel atau mudah marah.

MENANGANI BAYI STRES

KENALI TEMPERAMEN BAYI. Sebelum Anda menolongnya, kenali temperamen bayi Anda. Ada tiga tipe temperamen anak, yaitu mudah, sulit dan slow-to-warm-up. Bayi dengan temperamen mudah takkan sulit beradapatasi dengan perubahan. Sebaliknya, bayi bertemperamen sulit lebih mudah stres karena sulit beradaptasi. Sedangkan bayi bertemperamen slow-to-warm-up bisa beradaptasi tapi butuh waktu lebih lama. Tergolong tipe mana bayi Anda?

Anda bisa mengenali temperamen bayi Anda, sejak ia dibawa pulang dari rumah sakit. Bayi dengan temperamen sulit akan terus menangis padahal secara fisik tak ada masalah, serta semua kebutuhannya sudah terpenuhi.

Setelah Anda kenal temperamen bayi Anda, bantu ia lepas dari stresnya dengan cara:

1. Memenuhi kebutuhan dasarnya. Seperti makan, minum dan kasih saying secara konsisten. Kebutuhan dasar terpenuhi membuat bayi merasa tenang dan aman.

2. Menciptakan lingkungan yang kondusif, berikan kehidupan stabil untuk bayi dengan hidup menetap. Ciptakan suasana rumah yang nyaman huni, tidak berisik, sejuk dan damai. Hindari bertengkar di dekat anak. Perbaiki pola hidup Anda agar Anda tidak stres.

3. Mengawasi pengasuh. Meski mempercayakan bayi pada pengasuh, bukan berarti Anda lepas tanggung jawab. Anda adalah pihak yang seharusnya paling tahu tentang semua hal yang berkaitan dengan bayi Anda. Pengasuh yang Anda percaya dan tampak bertanggung jawab belum tentu mengasuh bayi dengan baik dan penuh kasih sayang.

HAL LAIN YANG PERLU DIKETAHUI

1. Stres karena lapar, haus atau kurang perhatian dari orang tua segera lenyap bila kebutuhan itu terpenuhi. Namun, Anda harus tetap waspada karena berhenti menangis bukan berarti bayi sudah tidak stres.

2. Bayi yang stres karena perlakuan kasar pengasuh tetap merasakan ketidaknyamanan itu meski dia sudah tidak sering menangis. Dampaknya terlihat saat anak lebih besar.

3. Bila bayi dibesarkan dalam suasana tidak tetap dan selalu berpindah-pindah, muncul pandangan dalam dirinya bahw alingkungan adalah sesuatu yang keras, mencekam, dan membahayakan. Bayi bisa menjadi anak yang sulit percaya pada orang lain, perilakunya jadi kasar dan tidak bersahabat. Perubahan perilaku itu sudah bisa terlihat pada bayi usia 11 bulan.

sumber: www.ayahbunda.co.id
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

Tidak ada komentar: